kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Turun lebih dari 30% sejak awal tahun, ini rekomendasi saham industri dasar


Senin, 06 April 2020 / 20:31 WIB
Turun lebih dari 30% sejak awal tahun, ini rekomendasi saham industri dasar
ILUSTRASI. Petugas kebersihan melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (31/3/2020).


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada penutupan perdagangan Senin (6/4) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau 4,08% atau 188,399 poin ke level 4.811,83. Penguatan ini ditopang oleh berbagai sektor saham yang kompak menghijau hari ini.

Sektor industri dasar dan kimia menjadi salah satu yang menghijau hari ini. Berdasar catatan Bursa Efek Indonesia, sektor industri dasar dan kimia mengalami 28,19 poin atau 4,32%. Penguatan hari ini memang tidak sesignifikan pada penutupan perdagangan Jumat (3/2) yang mencapai 51,22 poin atau setara 8,52%.

Baca Juga: IHSG mulai menghijau bukan karena efek buyback

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas, Chris Apriliony bilang penguatan pada sektor industri dasar dan kimia dipicu oleh koreksi yang cukup dalam sebelumnya.

Asal tahu saja, berdasar catatan Bursa Efek Indonesia (BEI), sektor industri dasar dan kimia mengalami penurunan cukup dalam sejak awal tahun, hingga 30,41%. Selain itu, penguatan yang dialami tidak lepas dari adanya kemungkinan buyback. "Hanya technical rebound karena secara keseluruhan ekosistem ekonomi masih belum pulih," jelas Chris ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (6/4).

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama bilang penguatan sektor ini tidak lepas dari penguatan IHSG dan bursa global yang terjadi belakangan. Adapun pasar yang membaik merespons dari stimulus yang digelontorkan.

Salah satunya dari dalam negeri ada keputusan pemerintah menggelontorkan Rp 405,1 triliun tambahan dana ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 untuk mengatasi mengurangi dampak pandemi Covid-2019.

Baca Juga: IHSG menguat dalam tiga hari berturut-turut ke 4.811 hingga Senin (6/4)

Sekadar informasi, berdasar catatan Kontan.co.id, pemerintah melakukanĀ  penurunan pajak penghasilan (PPh) badan bagi emiten yang tercatat di bursa efek Indonesia (BEI) menjadi 19% dari sebelumnya 22%. Aturan ini dituangkan dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) tentang Kebijakan Keuangan dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/atau dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan. "Pelaku pasar mengapresiasi dengan membeli saham-sahamĀ  di sektor industri dasar dan kimia," imbuh Nafan.

Selain itu, Nafan tidak memungkiri untuk saat ini harga-harga saham di sektor industri dasar dan kimiar sudah murah karena koreksi dalam yang terjadi sejak awal tahun. Salah satunya, saham-saham emiten semen.

Baca Juga: Dipimpin BBRI, ini saham-saham yang banyak dilepas asing ketika IHSG naik

Dalam risetnya, investor direkomendasikan untuk hold saham-saham emiten semen seperti INTP dan SMGR. Saran serupa juga diberikan untuk saham sektor poultry seperti JAPFA, MAIN, dan CPIN. Untuk saat ini, Nafan menyarankan bagi investor untuk memiliki pola pikir investasi jangka panjang mengingat pasar yang masih belum pasti.

Tidak jauh berbeda, meski indeks sektor industri dasar dan kimia sudah terkoreksi sejak awal tahun. Chris masih melihat ada saham-saham yang menarik di sektor ini karena harganya yang murah dan prospek yang baik ke depan.

"JPFA, TKIM, ISSP cukup menarik," jelas Chris lagi. Adapun Chris menyarankan buy JPFA dengan target harga 1.300, TKIM dengan target harga 6.000, dan ISSP dengan target harga 180.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×