kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Turun dari Rekor Tertinggi, Begini Proyeksi Harga Emas Jelang Rapat Bank Sentral AS


Selasa, 19 Maret 2024 / 03:20 WIB
Turun dari Rekor Tertinggi, Begini Proyeksi Harga Emas Jelang Rapat Bank Sentral AS
ILUSTRASI. Harga emas sudah turun 1% dari level tertinggi yang tercapai di pekan lalu.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emas masih akan bersinar terang meski sudah turun dari level tertinggi sepanjang masa. Ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve menjadi penopang utamanya.

Menurut data Bloomberg, Selasa (19/3) pukul 00.22 WIB, harga emas spot menguat 0,23% ke US$ 2.160,67. Harga emas merosot 1,01% dari level penutupan perdagangan tertinggi alias all time high (ATH) di US$ 2.182,75 per ons troi pada Senin (11/3).

Research And Development PT Handal Semesta Berjangka Alwy Assegaf mengatakan, data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang membaik dinilai tidak mengubah pandangan pasar terkait pemangkasan suku bunga AS. Dia menyebut, pasar masih menempatkan penurunan suku bunga di Juli. Hal itu terlihat dari harga emas yang masih cukup kuat, meskipun sempat terkoreksi.

"Koreksi emas setelah mencapai ATH efek profit taking karena inflasi AS yang masih membandel," ujar Alwi kepada Kontan.co.id, Senin (18/3). Pada saat yang sama, harga emas mulai naik kembali 0,06% dari hari sebelumnya.

Baca Juga: Nasdaq Memimpin Penguatan Wall Street Senin (18/3), Menjelang Rapat The Fed

Alwi memandang prospek emas masih bullish sepanjang 2024. Namun, untuk pekan ini arah harga emas memang bergantung hasil rapat FOMC lantaran akan ada proyeksi inflasi dan proyeksi dot plot.

Menurut Alwi, jika The Fed melihat dot plot masih seperti Desember 2023 maka akan ada pemangkasan suku bunga tiga kali. "Pasar melihat ini sebagai dovish sehingga Fed bakal memangkas suku bunga dan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury turun," kata dia.

Dengan demikian, dengan skenario hawkish (inflasi naik) maka harga emas akan terkoreksi dengan support US$ 2.110 per ons troi-US$ 2.130 per ons troi. Sementara apabila hasil FOMC dovish, maka harga emas akan naik ke US$ 2.170 per ons troi dan kenaikan selanjutnya ke US$ 2.194 per ons troi.

Adapun untuk akhir tahun, Alwi memperkirakan harga emas dunia mencapai US$ 2.250 per ons troi. "Selain pemangkasan suku bunga sebagai sentimen utama, kondisi geopolitik juga akan turut mendorong harga emas," pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×