Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Harga emas hari turun dalam dan menjauh dari level tertinggi dalam hampir empat minggu terakhir, karena langkah-langkah China untuk melindungi ekonominya dari dampak wabah virus corona baru.
Mengacu Bloomberg pukul 21.35 WIB, harga emas hari ini di pasar spot turun 0,7% menjadi US$ 1.578,05 per ons troi, setelah sempat anjlok 1%. Sedang harga emas berjangka AS turun 0,31% ke level US$ 1.582,90 per ons troi.
Padahal, harga emas hari ini di pasar spot sempat menyentuh level tertinggi dalam hampir empat minggu terakhir di sesi awal. Harga emas sempat menembus US$ 1.600 per ons troi pada 8 Januari lalu.
Baca Juga: Harga emas spot semakin menurun di US$ 1.575,35 per ons troi
Bank sentral China secara tak terduga menurunkan suku bunga dan menyuntikkan likuiditas 1,2 triliun yuan (US$ 171 miliar) ke pasar untuk membantu mengurangi tekanan terhadap ekonomi dari virus yang menyebar dengan cepat.
"Ketidakpastian pada umumnya mendukung harga emas, tetapi kami juga telah melihat China mengambil langkah-langkah untuk mendukung ekonomi. Ini adalah sesuatu yang pasar keuangan nilai positif," kata Analis Julius Baer Carsten Menke kepada Reuters yang menambahkan, rebound dolar AS menambah beban harga emas.
Bursa saham Eropa dan AS sedikit lebih tinggi, tetapi indeks saham global melayang di dekat posisi terendah dalam tujuh minggu terakhir. Sementara dolar AS menguat 0,3% terhadap rival utamanya, setelah pulih dari level terendah dalam dua minggu terakhir di sesi sebelumnya.
"Begitu kita melewati efek bantuan ini, kenyataan akan menentukan, ada keributan ekonomi yang akan terjadi di China, yang akan menyebar secara global dan memaksa banyak bank sentral untuk menurunkan suku bunga," ujar Stephen Innes, Kepala Strategi Pasar AxiCorp, ke Reuters.
Baca Juga: Harga emas Antam hari ini turun Rp 2.000 menjadi Rp 779.000
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang memegang emas batangan yang tidak menghasilkan. Aktivitas di pasar emas fisik di pusat-pusat utama Asia khususnya China menurun pekan lalu karena epidemi virus corona baru terus meminta korban jiwa.
"Kecemasan orang-orang untuk keluar rumah karena wabah selama liburan Tahun Baru Imlek di China, yang biasanya pendorong musiman yang kuat untuk permintaan emas, akan memiliki dampak negatif terhadap pasar emas," sebut Menke.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News