kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.936.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.395   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.907   -61,50   -0,88%
  • KOMPAS100 997   -14,27   -1,41%
  • LQ45 765   -9,88   -1,28%
  • ISSI 225   -2,18   -0,96%
  • IDX30 397   -4,54   -1,13%
  • IDXHIDIV20 466   -5,69   -1,21%
  • IDX80 112   -1,62   -1,42%
  • IDXV30 115   -1,15   -0,99%
  • IDXQ30 128   -1,29   -0,99%

Turun 3,61% Sepekan Ini, IHSG Diperkirakan Masih Tertekan dalam Jangka Pendek


Jumat, 20 Juni 2025 / 19:33 WIB
Turun 3,61% Sepekan Ini, IHSG Diperkirakan Masih Tertekan dalam Jangka Pendek
ILUSTRASI. Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak lesu sepanjang pekan ini. Dalam lima hari terakhir, indeks tercatat turun 3,61% atau sekitar 251,66 ke level 6.907,14 pada akhir perdagangan Jumat (20/6). Namun secara harian, dibandingkan hari kemarin, IHSG hanya turun 0,88%. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nz


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak lesu sepanjang pekan ini. Dalam lima hari terakhir, indeks tercatat turun 3,61% atau sekitar 251,66 ke level 6.907,14 pada akhir perdagangan Jumat (20/6). Namun secara harian, dibandingkan hari kemarin, IHSG hanya turun 0,88%. 

VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi berpandangan bahwa ada dua faktof yang menekan IHSG. Pertama, peningkatan tensi geopolitik di Timur Tengah, terlebih dengan keterlibatan dari anggota G7, termasuk Amerika Serikat (AS).

"Sehingga kekhawatiran pasar meningkat yang akan berdampak pada kenaikan inflasi," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (20/6).

Kedua, IHSG juga tertahannya suku bunga acuan, baik BI rate maupun Fed Funds Rate (FFR). Menurutnya, hal itu memberikan sentimen pasar yang cenderung negatif karena kekhawatiran tekanan daya beli dan permintaan kredit yang menghambat pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: IHSG Turun ke 6.907 Hari Ini (20/6), Net Sell Asing Mencapai Rp 2,73 Triliun

Investment Analyst Edvisor Provina Visindo, Indy Naila menambahkan dari domestik juga dipengaruhi berita-berita terkait defisit APBN Indonesia. Hal itu memberikan pengaruh terhadap pandangan mengenai pertumbuhan ekonomi domestik.

Hal itu tercermin dari asing yang banyak keluar dari saham perbankan. Jumat (20/6), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan penjualan oleh asing sebesar Rp 576,8 miliar, disusul PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sebesar Rp 445,7 miliar.

Selanjutnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) tercatat sebesar Rp 308,9 miliar dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBNI) sebesar Rp 129,4 miliar. Secara keseluruhan, hari ini asing mencatatkan net sell sebesar Rp 2,73 triliun di seluruh pasar.

Indy menerangkan, investor terlihat masih risk-on di sektor perbankan mengingat dari data-data ekonomi masih belum pulih.

"Lalu, dari sisi penyaluran kredit juga belum meningkat sehingga ada kekhawatiran secara profitabilitas bank belum pulih dan outlook suku bunga yang masih belum jelas," terangnya.

Tercatat terjadi penurunan pertumbuhan kredit sebesar 8,43% secara tahunan (year on year/yoy) di Mei 2025.

Dalam jangka pendek, Oktavianus memperkirakan IHSG masih akan tertekan dengan rentang pergerakan dalam level 6.800-6.900, terlebih jika terjadi kenaikan tensi atas terbentuknya sekutu antara Israel-Iran.

"Kami meyakini pasar akan masih sensitif terhadap keberlanjutan di Timur Tengah," sebutnya.

Baca Juga: IHSG Anjlok 0,88% ke 6.907,1 pada Hari Ini (20/6), Simak Pergerakannya dalam Sepekan

Dengan berbagai hal itu, Oktavianus merekomendasikan saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) buy dengan target harga Rp 570 per saham dan saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMNspekulatif buy dengan target harga Rp 8.400 per saham. Kedua saham tersebut layak dipertimbangkan dalam jangka pendek secara momentum dan pilihan dengan teknikal analisis.

Adapun Indy menjagokan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dengan target harga Rp 1.400 - Rp 1.500 dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dengan target harga Rp 2.600.

Selanjutnya: Great Eastern: Asuransi Properti Jadi Penyumbang Terbesar Premi pada Kuartal I-2025

Menarik Dibaca: 9 Aplikasi Penghasil Uang Terbaik di 2025 yang Layak Dicoba di Waktu Luang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×