Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Harga Bitcoin bertahan dalam kisaran yang ketat karena fokus beralih ke pernyataan kebijakan moneter Federal Reserve atau The Fed, yang bisa menawarkan petunjuk tentang tindakan bank sentral AS.
Data CoinDesk 20 menunjukkan, harga Bitcoin diperdagangkan dalam kisaran sempit US$ 39.400 hingga US$ 41.300 sejak Senin (14/6).
"Pasar benar-benar netral menjelang The Fed dengan hanya sedikit pembelian spot," kata Brian Tehoko, CIO Warwick Capital Management, seperti dikutip CoinDesk. "Traders sedang menunggu pengumuman The Fed".
Pengumuman The Fed kemungkinan akan memiliki reaksi pasar biner, menurut QCP Capital yang berbasis di Singapura. Peristiwa biner adalah perkembangan dramatis yang memicu pergerakan besar di kedua arah.
Baca Juga: Harga Bitcoin masih betah di US$ 40.000, ini proyeksi ke depan
“Jika The Fed tetap dovish (mempertahankan pro-stimulus), cryptocurrency akan memiliki potensi kenaikan paling tinggi, setidaknya hingga September," tulis QCP Capital dalam catatan di akun Telegram.
Di sisi lain, kejutan hawkish bisa membebani harga kripto. “Jika The Fed hawkish, maka semua taruhan dibatalkan, dan pasar (kripto) akan mengunjungi kembali posisi terendah baru-baru ini,” sebut QCP Capital.
Menurut Patrick Heusser, Head of Trading Crypto Broker AG yang berbasis di Zurich, Swiss, keputusan The Fed bisa menjadi reaksi risk-off, yang mengakibatkan penguatan mata uang safe-haven, seperti franc Swiss, yen Jepang, dan dollar AS.
Atau, aksi sell-off dalam komoditas dan ekuitas. “Risk-off juga bisa membawa kerugian bagi Bitcoin,” ujar Heusser, seperti dikutip CoinDesk.
Selanjutnya: Habis melonjak, harga Bitcoin stabil di level US$ 40.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News