kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.202   22,00   0,14%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Tunggu data tenaga kerja AS, Wall Street sideways


Jumat, 10 Maret 2017 / 05:18 WIB
Tunggu data tenaga kerja AS, Wall Street sideways


Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Pasar saham AS berakhir sideways pada transaksi perdagangan tadi malam (10/3). Berdasarkan data CNBC, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Dow Jones Industrial Average naik 2,46 poin atau 0,01% menjadi 20.858,19. Saham Johnson & Johnson menjadi saham dengan performa terbaik dan saham Caterpillar merupakan saham dengan performa terburuk.

Adapun indeks S&P 500 naik 1,89 poin atau 0,08% menjadi 2.364,87. Sektor keseharan memimpin kenaikan lima sektor lain dan sektor real estate merupakan sektor dengan penurunan terdalam.

Di sisi lain, indeks Nasdaq naik 1,25 poin atau 0,02% menjadi 5.838,81.  

Rupanya, market saat ini menanti dirilisnya data kunci yakni tenaga kerja AS yang akan dirilis Jumat (10/3).

"Ini adalah market yang sudah diwarnai dengan kelelahan aksi beli. Saya rasa kita sudah sampai pada satu titik untuk tetap naik, Anda akan terus terkejut atau membayarkan uang muka akan apa yang terjadi di masa depan," jelas Mark Luschini, chief investment strategist Janney Montgomery Scott.

Sekadar informasi, data tenaga kerja Februari dijadwalkan akan dirilis pada pukul 08.30 pagi waktu New York. Pada Rabu (8/3) lalu, ADP dan Moody's mengatakan, perusahaan swasta AS sudah menambah sekitar 298.000 lapangan kerja pada bulan lalu. Angka fantastis yang melampaui estimasi.

Sementara, Goldman Sachs dan UBS menaikkan estimasi untuk data tenaga kerja AS menyusul data ADP yang mengejutkan.

Laporan ini akan menjadi kunci bagi Wall Street karena pelaku pasar memang tengah menanti satu faktor lagi untuk mengonfirmasi apakah the Federal Reserve akan menaikkan suku bunga acuannya atau tidak pada Rabu (15/3) mendatang.

"Jika kita berpegangan pada kata-kata mereka, maka sepertinya mereka akan menaikkan suku bunga," jelas Phil Orlando, chief equity strategist Federated Investors.

Sekadar tambahan informasi, ekspektasi market untuk kenaikan suku bunga AS pada pekan depat semakin melonjak dalam beberapa pekan terakhir di tengah retorika hawkish The Fed dan data ekonomi AS yang solid. Berdasarkan CME Group's FedWatch tool, ekspektasi kenaikan suku bunga Maret berada di level 90,8%.

"Pertanyaan selanjutnya adalah apakah kenaikan suku bunga Fed akan berlangsung tiga kali atau lebih," jelas Jeff Zipper, managing director of investments Private Client Reserve of US Bank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×