kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,96   6,63   0.73%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tunggu data inflasi


Senin, 02 Desember 2013 / 06:23 WIB
Tunggu data inflasi
ILUSTRASI. Sejumlah calon penumpang pesawat berjalan di area Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (19/4/2022). Ketat lagi harus vaksin booster, cek syarat naik pesawat di aturan terbaru berlaku 17 Juli 2022. ANTARA FOTO/Fauzan.


Reporter: Agus Triyono, Febrina Ratna Iskana | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Rupiah belum bisa menguat tajam. Pasangan mata uang USD/IDR, akhir pekan lalu, di pasar spot ada di angka 11.965. Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), pairing USD/IDR hingga di 11.977.

Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures mengatakan, rupiah bisa menguat pada akhir pekan lalu akibat intervensi BI usai melemah tajam beberapa hari belakangan. Karena itu, rupiah tidak akan menguat lama. Dia memperkirakan, rupiah masih akan kembali melemah dipicu kekhawatiran pasar terhadap kondisi ekonomi dalam negeri yang semakin memburuk. Selain itu, kekhawatiran pengurangan stimulus moneter AS (tapering) juga memberatkan langkah penguatan rupiah.

David Sumual, ekonom BCA mengatakan, sejumlah data ekonomi Amerika seperti manufaktur dan indeks kepercayaan konsumen yang akan rilis menjadi dorongan The Fed melakukan tapering. Jika data yang dirilis AS membaik, maka ada kemungkinan tapering makin cepat terjadi sehingga dollar menguat.

Dari dalam negeri, sejumlah data yang dirilis, hari ini, seperti pengumuman inflasi dan neraca berjalan, juga akan menentukan arah rupiah. David memproyeksikan, USD/IDR di 11.750-12.000, hari ini. Ariston memperkirakan, kurs rupiah di 11.870-12.100.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×