kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.794   1,00   0,01%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Tumbuh pesat, prospek supermarket reksadana masih kinclong


Rabu, 17 Juli 2019 / 19:48 WIB
Tumbuh pesat, prospek supermarket reksadana masih kinclong


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melihat prospek pasar reksadana yang masih besar, salah satu supermarket reksadana yakni Tanamduit menargetkan kenaikan jumlah akun signifikan di akhir 2019.

Direktur Tanamduit Muhammad Hanif mengungkapkan, pasar reksadana yang digarap saat ini cenderung masih sangat kecil. Mengingat jumlah rekening reksadana yang disetujui saat ini masih berkisar 1,5 juta akun.

Dari jumlah tersebut, Hanif mengungkapkan bahwa tidak sepenuhnya merupakan akun reksadana. Sehingga dengan banyaknya portal investasi atau supermarket reksadana, diharapkan banyak jalan untuk mengenalkan reksadana ke masyarakat.

"Dalam tiga tahun, kami lihat perkembangannya pesat sekali. Ini terbukti dari jumlah akun di Tanamduit yang saat ini hampir mencapai 100.000 akun," kata Hanif kepada Kontan.co.id, Rabu (17/7).

Dia berharap, dengan perkembangan yang begitu cepat Tanamduit bisa menggaet 300.000 akun di akhir 2019. Meskipun target jumlah akun naik signifikan, untuk capaian AUM diperkirakan belum setinggi di perbankan, mengingat kebanyakan merupakan investor retail.

Adapun upaya Tanamduit untuk mencapai target hingga akhir tahun yakni, dengan meningkatkan kolaborasi dengan berbagai e-commerce. Saat ini, Tanamduit sudah bekerja sama dengan Bukalapak. Supermarket reksadana ini pun mengincar dua e-commerce lagi untuk kerja sama.

Dengan customer based besar yang dimiliki e-commerce, harapannya supermarket reksadana bisa ikut berkembang. Intinya, untuk bisa mencapai target 300.000 akun di akhir tahun, kolaborasi jadi strategi utama.

Untuk saat ini hingga ke depan, Hanif mengatakan produk yang paling banyak diminati adalah reksadana pasar uang. Di sisi lain, pertumbuhan reksadana saham juga meningkat.

"Kalau kami lihat kondisi pasar saat ini, indeks saham dan obligasi cenderung positif. Apalagi dengan kemungkinan suku bunga akan turun, harga obligasi berpotensi naik," jelasnya.

Tak ingin lengah, momentum positif tersebut juga ditawarkan kepada para user atau nasabah Tanamduit. Apalagi, produk yang dijajakan Tanamduit tidak sebatas reksadana tapi juga Surat Berharga Negara (SBN).

Ke depannya, Hanif mengatakan bakal mulai mengincar pasar emas, asuransi, dan lainnya. Tujuannya, agar investor dapat dengan mudah mengakses berbagai instrumen hanya lewat satu platform saja.

Dengan begitu, Hanif optimistis prospek supermarket reksadana ke depan masih akan positif. Apalagi, porsi jumlah akun yang terdaftar dengan total penduduk Tanah Air masih terbilang tipis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×