kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tujuan untuk bayar utang, rights issue MYTX masih minim peminat


Kamis, 10 Januari 2019 / 21:33 WIB
Tujuan untuk bayar utang, rights issue MYTX masih minim peminat


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana untuk meningkatkan modal dasar melalui mekanisme penerbitan saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue yang dilakukan oleh PT Asia Pacific Investama Tbk (MYTX) tak berbuah manis.

Berdasarkan keterbukaan informasi pada lama Bursa Efek Indonesia, Rabu (9/1), hingga masa berakhir perdagangan dan pelaksanaan HMETD MYTX dari 31 Desember 2018 hingga 8 Januari 2018, jumlah saham yang baru dikonversi sebesar 5,43 miliar saham. Alhasil masih ada 1,53 miliar saham yang belum dikonversi.

Berdasarkan prospektus MYTX yang dipublikasikan ke BEI (14/12), PT World Harvest Textile (WHT) selaku penguasa 77,54% saham MYTX hanya akan melaksanakan 2,45 miliar HMETD, dari total 5,4 miliar HMETD. WHT mengalihkan 2,69 miliar HMETD kepada Indah Jaya Investama (IJI) dan 255,71 juta HMETD kepada PT Prima Graha Hiburan (PGH) selaku salah satu pemegang saham tidak langsung emiten itu.

Pelaksanaan komitmen ketiga perusahaan ini akan dilakukan dalam bentuk konversi hak tagih dan inbreng saham PT Apac Inti Corpora (AIC).

Setelah pelaksanaan rights issue, kepemilikan WHT akan turun dari 77,54% menjadi 35,2%. Sedangkan Indah Jaya Investama (IJI) akan menjadi pemegang saham terbesar dengan kepemilikan 46,1%. PGH akan memiliki 3,3% saham Asia Pacific Investama.

Apabila saham yang ditawarkan dalam PUT III ini tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang saham atau pemegang bukti HMETD, selain WHT, IJI dan PGH, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya seperti yang tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD.

Jika setelah alokasi tersebut terdapat sisa Saham Baru, maka IJI sebagai Pembeli Siaga akan mengambil bagian atas sisa Saham Baru tersebut hingga jumlah saham yang dikeluarkan dalam PUT III mencapai 6,28 miliar.

Adapun jumlah maksimum saham yang akan diambilbagian oleh Pembeli Siaga adalah sebanyak-banyaknya 878,97 juta saham. Apabila terdapat sisa saham yang tidak diambil bagian baik oleh pemegang saham maupun oleh Pembeli Siaga, maka sisa saham tersebut tidak akan diterbitkan oleh Perseroan dan disimpan dalam portepel Perseroan.

Adapun rights issue MYTX telah diperdagangkan baik di dalam maupun di luar Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 17 Desember 2018 hingga 21 Desember 2018 lalu. Sedangkan pencatatan saham baru akan dilakukan di BEI sejak 17 Desember dan akan berakhir di 21 Desember 2018.

Periode pembayaran dan pelaksanaan HMETD dilakukan sejak 31 Desember 2018 hingga 8 Januari 2019. Periode distribusi hasil HMETD telah dimulai sejak tanggal 3 Januari 2019 hingga 10 Januari 2019.

Tanggal akhir pembayaran pemesanan saham tambahan dilaksanakan pada 10 Januari 2019. Tanggal penjatahan efek tambahan adalah 11 Januari 2019. Tanggal distribusi saham hasil penjatahan dan pengembalian uang pemesanan adalah 14 Januari 2019.

Rasio perbandingan antara saham lama dan HMETD sebesar 4:19. Setelah HMETD. Lalu bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham PUT III, maka akan turun persentase kepemilikan atau terdilusi maksimal 82,61%.

Asal tahu saja, dalam rights issue kali ini MYTX menawarkan 6,89 miliar saham dengan harga pelaksanaan Rp 100 per saham. Dengan begitu MYTX berpotensi memperoleh dana sebanyak banyaknya Rp 696,67 miliar.

Adapun dana hasil rights issue tersebut sebesar 45% akan digunakan untuk membayar utang MYTX ke IJI. Lalu 10% akan dipakai untuk bayar utang MYTX kepada IJI dan PGH selaku pemegang saham WHT.

Kemudian, yang 35% akan dipakai untuk beli 8,32 miliar saham WHT pada AIC atau setara dengan 50,43%. Lalu sisanya akan dipakai untuk modal kerja AIC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×