Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto
Sementara itu, untuk fundamental Euro, Sakti menjelaskan bahwa mata uang Benua Biru tersebut masih memiliki tenaga kuat untuk ke zona hijau. Ini didukung rilis data IFO Jerman Climate yang menggembirakan dan membuat pasar memihak kembali pada mata uang euro, sehingga kurs bisa kembali melanjutkan rally pada perdagangan berikutnya.
Adapun sentimen penggerak EUR/USD pada perdagangan Jumat (20/12), yakni terkait rilis beberapa data ekonomi, seperti rilis indikator ekonomi DE GfK Consumer Confidence JAN yang diprediksi masih akan bertahan di angka 9.7 (forecast).
Baca Juga: Satu-satunya harapan Trump saat ini ada pada pemimpin Senat McConnell
Masih bertahannya angka dari Indeks Iklim Konsumen Jerman GfK yang mengukur tingkat kepercayaan konsumen mengenai aktivitas ekonomi ini akan berdampak unfavorable bagi Euro.
Selanjutnya, akan dirilis juga indikator ekonomi US GDP Growth Rate QoQ Final Q3 yang diprediksi akan mengalami peningkatan dari 2% menjadi 2,1% (forecast). Naiknya persentase dari indeks tersebut akan berdampak positif bagi dollar AS sehingga akan memberikan sentimen negatif bagi Euro pada perdagangan berikutnya.
Secara teknikal, grafik range daily menunjukkan indikator Moving Average Exponential (EMA) melebar dengan arah kurs naik, kemudian pada Vortex Indicator (VI), dengan kondisi Blue over red yang melebar dimana arah kurs naik.
Selanjutnya pada indikator True Strength Indicator (TSI) berada diarea + 15,09 yang menunjukkan arah harga sideways. "Secara umum pasangan EUR/USD masih berpotensi masih lanjutkan rebound pada perdagangan selanjutnya," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News