kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Trump dimakzulkan, EUR/USD berpeluang melanjutkan rebound


Jumat, 20 Desember 2019 / 06:25 WIB
Trump dimakzulkan, EUR/USD berpeluang melanjutkan rebound
ILUSTRASI. FILE PHOTO - U.S. dollar and Euro notes are seen in this November 7, 2016 picture illustration. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File photo


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Didukung sentimen pemaksulan Trump, pergerakan pasangan EUR/USD berpeluang rebound pada perdagangan Jumat (20/12). Pada perdagangan Kamis (19/12), pasangan EUR/USD pada level 1,1122.

Analis PT. Rifan Financindo Berjangka Puja Purbaya Sakti menjelaskan, pasangan mata uang EUR/USD terpantau menguat pada perdagangan kemarin. Khususnya, pasca berita Presiden AS Donald Trump dimakzulkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS karena penyalahgunaan kekuasaan.

DPR juga menyetujui tuduhan kedua bahwa Trump menghalangi penyelidikan Kongres. Dengan begitu, Trump menjadi presiden ketiga yang dimakzulkan dalam sejarah AS. Meskipun begitu, ada kemungkinan Trump selamat dari sidang Senat AS yang mayoritas dikuasai GOP (Partai Republik) dan sidang senat diperkirakan berlangsung pada bulan Januari.

Baca Juga: Prediksi Kurs Rupiah: Kombinasi Eksternal dan Internal

Kendati Trump resmi dimakzulkan oleh House of Representatives, Presiden AS tersebut belum sepenuhnya turun dari jabatan. Hal ini karena proses voting akan dilanjutkan pada tingkat Senat yang dijadwalkan pada bulan Januari 2020 mendatang.

Sakti mengungkapkan kemungkinan Senat untuk meloloskan upaya pemakzulan Trump sangatlah kecil, mengingat mayoritas kursi Senat berasal dari anggota partai Republik yang dinilai loyal terhadap Trump.

Meskipun begitu, hasil voting pemakzulan Trump dari House of Representatives tidak berdampak signifikan terhadap pergerakan Dollar AS pada awal perdagangan Kamis (19/12).

"Hal ini terjadi karena pelaku pasar sudah mengantisipasi hasil voting tersebut, mengingat mayoritas kursi House of Representatives memang dikuasai oleh partai Demokrat yang notabene adalah lawan politik Trump," jelas Sakti kepada Kontan.co.id, Kamis (19/12).




TERBARU

[X]
×