Reporter: Ade Jun Firdaus | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Geliat roda ekonomi nasional, khususnya sektor infrastruktur, membuat perusahaan jasa konstruksi sumringah. Salah satunya PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk. Hingga saat ini, emiten berkode saham TRUB itu terus mengincar pengerjaan proyek baru. Padahal, target perolehan kontrak baru sepanjang tahun 2010 telah tercapai di semester I.
Sekretaris Perusahaan TRUB Gamala V. Katoppo mengaku, anak usaha TRUB--yakni PT Truba Jaya Engineering--sedang mengincar tambahan kontrak baru di sektor pembangkit listrik, migas dan pertambangan.
Sayangnya, dia masih enggan membocorkan nama proyek, serta besaran nilai kontrak tersebut. Tunduk pada aturan pasar modal dan menjaga kerahasiaan klien menjadi alasannya. "Selain itu, kalau kami sebut, para kompetitor kami juga akan langsung tahu proyek tersebut," kilahnya.
Gamala hanya membeberkan, sekitar 50% dari nilai kontrak tambahan tahun ini berasal dari pengerjaan proyek pembangkit listrik. Adapun sisanya berasal dari proyek infrastruktur migas dan pertambangan. “Masing-masing sebesar 25%,” imbuhnya.
Catatan saja, hingga Juni 2010, total proyek baru TRUB telah mencapai US$ 115 juta. Padahal, TRUB hanya memasang target kontrak baru US$ 100 juta tiap tahun. Dua kontrak baru terbesar yang telah diperoleh TRUB adalah proyek migas dari Chevron di Riau senilai US$ 98,9 juta dan proyek infrastruktur pertambangan dengan PT RSSI di Kalimantan senilai US$ 16 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News