Reporter: Rashif Usman | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trisula International Tbk (TRIS) berencana melaksanakan aksi pembelian kembali atau buyback saham dengan periode pelaksanaan mulai 2 Mei 2025 hingga 2 Agustus 2025. TRIS telah menyiapkan dana maksimal sebesar Rp 37 miliar untuk aksi korporasi tersebut.
Direktur Utama TRIS, Widjaya Djohan mengatakan jumlah saham yang akan dibeli kembali ialah sebanyak-banyaknya 7% dari modal disetor perusahaan atau maksimum 200 juta saham.
Aksi buyback akan dilakukan pada harga yang dipandang wajar dan baik oleh direksi perusahaan dengan harga maksimum Rp 200 per saham. Pembelian kembali saham akan dilakukan baik melalui Bursa maupun di luar Bursa Efek.
Baca Juga: Trisula International (TRIS) Siapkan Capex Rp30 Miliar di 2025, Ini Fokusnya
TRIS akan menunjuk PT Phillip Sekuritas Indonesia sebagai anggota bursa untuk melakukan buyback melalui bursa.
Widjaya meyakini pelaksanaan buyback tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kinerja usaha perusahaan termasuk penurunan pendapatan, sehingga tidak ada perubahan atas kinerja laba TRIS.
"Perseroan memperkirakan tidak ada dampak terhadap penurunan pendapatan atas pelaksanaan buyback," kata Widjaya dalam keterangan resminya di keterbukaan informasi, Jumat (9/5) lalu.
Baca Juga: Kinerja Trisula International (TRIS) Meningkat di 2024, Ini Faktor Pendorongnya
Hingga kuartal I-2025, PT Trisula International Tbk (TRIS) mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 16,74% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 402,34 miliar. Di sisi lain, laba bersih perusahaan turut meningkat 13,31% menjadi Rp 30,75 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Seluruh segmen bisnis TRIS kompak memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan pada kuartal ini. Segmen manufaktur tetap menjadi kontributor terbesar dengan penjualan mencapai Rp 336,52 miliar, naik 18,13% yoy.
Baca Juga: Bidik Pertumbuhan Penjualan 10%, Cermati Strategi Trisula International (TRIS)
Selanjutnya: Gara-Gara Kebijakan Trump, Toyota Hadapi Ancaman Kerugian Lebih dari Rp 21 Triliun!
Menarik Dibaca: PT PGE Targetkan Jadi Produsen Utama Hidrogen Hijau di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News