kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Trisula Textile Industries bukukan kenaikan laba bersih 94,6% tahun 2017


Jumat, 30 Maret 2018 / 09:00 WIB
Trisula Textile Industries bukukan kenaikan laba bersih 94,6% tahun 2017


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trisula Textile Industries Tbk, perusahaan garmen yang baru saja melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) Oktober 2017 lalu merilis laporan hasil kinerja perusahaan tahun 2017.

Dalam laporan kinerja tahunan, BELL mencatatkan kenaikan penjualan 7,2% menjadi Rp 446,12 miliar dari sebelumnya Rp 416,16 miliar di tahun 2016. Total penjualan ini didominasi oleh total penjualan domestik yaitu sebesar 94,70%. Sementara, total penjualan ekspor berkontribusi sebesar 5,30%.

Meski meningkat signifikan, pencapaian penjualan BELL sebenarnya melenceng dari target. BELL sebelumnya menargetkan penjualan tahun 2017 mampu mencapai Rp 481 milliar.

Dari tiga produk yang dihasilkan, produk seragam berkontribusi cukup signifikan dengan menyumbang penjualan sebesar Rp212,07 miliar atau 47,53% dari total penjualan perusahaan.

Dalam laporan tahunan perusahaan, Direktur Utama BELL, Karsongno Wongso Djaja menyatakan, perusahaan membukukan kenaikan laba bersih yang signifikan, meski kondisi bisnis cukup berat. Sepanjang 2017, emiten tekstil ini mampu memperoleh laba bersih setelah pajak sebesar Rp 14,95 miliar atau meningkat 94,60% dibanding 2016.

Tahun 2018 BELL menargetkan penjualan bersih meningkat 8% dan laba setelah pajak meningkat 10% dibandingkan tahun 2017. Untuk mencapai target ini manajemen BELL akan berupaya mengembangkan pasar seragam baik di lokal maupun ekspor.

Dana hasil penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) 5 Oktober 2017 lalu yang mencapai Rp 45 miliar telah digunakan perusahaan sebesar Rp 3,08 miliar untuk biaya IPO dan Rp 12,15 miliar digunakan untuk modal kerja perusahaan hingga Desember 2017. Sisa dana IPO Rp 29,76 miliar akan digunakan untuk investasi mesin tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×