kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.323   -108,00   -0,66%
  • IDX 7.165   22,64   0,32%
  • KOMPAS100 1.043   2,32   0,22%
  • LQ45 814   1,76   0,22%
  • ISSI 224   0,73   0,33%
  • IDX30 425   1,51   0,36%
  • IDXHIDIV20 505   1,63   0,32%
  • IDX80 117   0,18   0,15%
  • IDXV30 119   -0,04   -0,03%
  • IDXQ30 139   0,10   0,07%

Trisula: Target dana IPO Rp 45 miliar tercapai


Selasa, 03 Oktober 2017 / 17:26 WIB
Trisula: Target dana IPO Rp 45 miliar tercapai


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) resmi menawarkan sahamnya kepada publik di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (3/10). Harga pelaksanaan initial public offering (IPO) emiten yang bergerak di bisnis garmen ini adalah Rp 150 per saham.

Harga pelaksanaan ini merupakan batas atas harga penawaran umum saham BELL, yakni di Rp 140-Rp 150 per saham. Dengan melepas 300 juta saham atau setara 20,69% dari modal disetor dan ditempatkan, maka BELL mendapat dana segar sebesar Rp 45 miliar dari IPO ini. "Jadi target kami sangat tercapai," tutur Direktur Keuangan dan Administrasi BELL R. Nurwulan Kusumawati.

Trisula akan menggunakan dana IPO ini untuk pembelian mesin dan modal kerja perusahaan. Penggunaan dana IPO untuk pembelian mesin, khususnya weaving memang terbilang dominan. Porsinya mencapai 71% dari dana IPO, atau setara Rp 31,95 miliar. BELL akan membeli 12 mesin di tahun ini dan menambah 12 lagi pada tahun 2018.

Nurwulan menegaskan, penambahan jumlah mesin BELL tak banyak mempengaruhi kapasitas produksi perusahaan. Pasalnya, penambahan mesin ini bersifat peremajaan, untuk meningkatkan kualitas produk. Adapun saat ini kapasitas produksi BELL masih di angka 1.000 yard per bulan.

Sementara itu, sebanyak 29% dana IPO sisanya akan dialokasikan untuk modal kerja guna mendukung operasional. Jumlah ini setara dengan Rp 13,05 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×