kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45937,96   -25,77   -2.67%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tren positif berlanjut, AUM reksadana diprediksi sentuh Rp 520 triliun di akhir 2020


Rabu, 11 November 2020 / 21:00 WIB
Tren positif berlanjut, AUM reksadana diprediksi sentuh Rp 520 triliun di akhir 2020
ILUSTRASI. Industri reksadana


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang akhir tahun, kinerja industri reksadana terus mengalami perbaikan. Hal ini tercermin dari jumlah dana kelolaan atau assets under management (AUM) industri reksadana yang mengalami kenaikan secara month over month (mom).

Berdasarkan data dari Infovesta Utama, AUM industri reksadana pada Oktober mencapai Rp 513,82 triliun. Jumlah ini mengalami pertumbuhan hingga 3,75% atau naik Rp 18,58 triliun dibanding AUM September yang hanya Rp 495,24 triliun.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengungkapkan, AUM industri reksadana saat ini merupakan yang tertinggi selama masa pandemi yang terjadi sejak bulan Mart 2020 lalu. Bahkan, AUM saat ini jumlahnya hanya terpaut sekitar Rp 500 miliar saja dibanding AUM Februari yang sebesar Rp 514,23 triliun.

Baca Juga: Kinerja reksadana terangkat selama sepekan kemarin, terdorong kenaikan IHSG

“Hal ini tidak terlepas dari membaiknya seluruh kinerja instrumen investasi di Indonesia dalam sebulan terakhir, mulai dari rally IHSG hingga yield SUN kita yang terus turun. Di satu sisi, rupiah juga menunjukkan tren penguatan, ini indikasi investor asing sudah mulai masuk lagi ke pasar kita,” kata dia kepada Kontan.co.id, Rabu (11/11).

Wawan memperkirakan, tren positif pertumbuhan AUM industri reksadana masih akan terjadi ke depan. Salah satu pemicunya adalah terpilihnya Joe Biden sebagai presiden Amerika Serikat (AS) yang selanjutnya. Banyak pelaku pasar yang memperkirakan program Biden akan memberi keuntungan bagi emerging market, termasuk Indonesia.

Program-program Biden yang akan mengedepankan pemulihan dan penanganan pandemi di AS, gelontoran stimulus besar-besaran, hingga rencana melanjutkan kembali program kesehatan Obama Care. Wawan melihat program tersebut memerlukan dana yang besar sehingga berpotensi membuat dolar AS akan terus dicetak.

“Hal ini pada akhirnya akan menurunkan indeks dolar AS dan membuat mata uang lain mengalami penguatan. Pada akhirnya, pasar emerging market akan dilirik investor karena menawarkan yield yang lebih menarik sehingga membuat aliran dana asing akan terus berdatangan,” tambah Wawan.

Dengan kondisi ini, Wawan cukup optimistis dana kelolaan industri reksadana pada akhir tahun dapat menyentuh angka Rp 520 triliun.

Selanjutnya: Wow, dana kelolaan industri reksadana bertambah Rp 18,58 triliun sepanjang Oktober

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet Using Psychology-Based Sales Tactic to Increase Omzet

[X]
×