Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak naik lagi pada hari Selasa (23/2), setelah melonjak pada sesi sebelumnya. Bertahan mendekati level tertinggi lebih dari 13 bulan karena produksi minyak Amerika Serikat (AS) lambat untuk kembali.
Melansir Reuters, pukul 8.24 WIB, harga minyak mentah Brent naik 28 sen atau 0,4%, menjadi US$ 65,52 per barel pada 0102 GMT. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 14 sen atau 0,2% menjadi US$ 61,84 per barel. Kedua benchmark tersebut naik hampir 4% pada sesi sebelumnya.
Produsen minyak serpih di AS bagian selatan dapat memakan waktu setidaknya dua minggu untuk memulai kembali lebih dari 2 juta barel per hari (bpd) dari produksi minyak mentah yang ditutup karena cuaca dingin, karena pipa yang membeku dan gangguan pasokan listrik memperlambat pemulihan.
"Momentum positif terus berlanjut pada minyak, dengan investor tanpa malu-malu cenderung berpandangan bullish," kata Stephen Innes, kepala analis pasar global di Axi dalam sebuah catatan.
Baca Juga: Harga minyak mentah melonjak 3% pada Senin (22/2)
"Beberapa revisi harga minyak yang signifikan diumumkan semalam dan mungkin telah berkontribusi pada reli lebih dari 3%," katanya.
Goldman Sachs Commodities Research menaikkan perkiraan harga minyak mentah Brent sebesar US$ 10 untuk kuartal kedua dan ketiga tahun 2021, mengutip perkiraan persediaan yang lebih rendah, biaya marjinal yang lebih tinggi untuk memulai kembali aktivitas hulu dan arus masuk spekulatif.
Bank Wall Street mengharapkan harga Brent mencapai US$ 70 per barel di kuartal kedua dari US$ 60 yang diprediksi sebelumnya dan US$ 75 di kuartal ketiga dari US$ 65 sebelumnya.
Morgan Stanley memperkirakan harga minyak mentah Brent naik menjadi US$ 70 per barel pada kuartal ketiga di tengah "tanda-tanda pasar yang jauh lebih baik" termasuk prospek membaiknya permintaan.
Juga yang mendukung harga minyak, OPEC dan perusahaan minyak AS melihat rebound terbatas dalam pasokan minyak serpih tahun ini karena produsen utama AS membekukan produksi meskipun ada kenaikan harga, keputusan yang akan membantu OPEC dan sekutunya.
Dalam poling Reuters, stok minyak mentah AS dan produk penyulingan kemungkinan turun minggu lalu, karena gangguan di Texas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News