kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.287.000   27.000   1,19%
  • USD/IDR 16.718   -17,00   -0,10%
  • IDX 8.337   18,53   0,22%
  • KOMPAS100 1.160   0,24   0,02%
  • LQ45 848   0,76   0,09%
  • ISSI 288   1,37   0,48%
  • IDX30 443   -2,30   -0,52%
  • IDXHIDIV20 511   -0,47   -0,09%
  • IDX80 130   0,11   0,09%
  • IDXV30 137   0,41   0,30%
  • IDXQ30 141   -0,81   -0,57%

Tren IHSG Menguat, Begini Pengaruhnya ke Reksadana Saham Hingga Akhir Tahun


Kamis, 06 November 2025 / 18:58 WIB
Tren IHSG Menguat, Begini Pengaruhnya ke Reksadana Saham Hingga Akhir Tahun
ILUSTRASI. Reksadana saham diproyeksi mencetak kinerja positif hingga akhir tahun. Indeks harga saham gabungan (IHSG) yang menunjukkan tren penguatan menjadi katalis pendorong kinerja reksadana saham.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Reksadana saham diproyeksi mencetak kinerja positif hingga akhir tahun. Indeks harga saham gabungan (IHSG) yang menunjukkan tren penguatan menjadi katalis pendorong kinerja reksadana saham. 

Berdasarkan data Infovesta, reksadana saham mencetak return 7,14% per Oktober 2025. Secara bulanan (month on month/mom), reksadana saham naik 2,18%. Jika dilihat kinerja reksadana saham mengungguli reksadana pendapatan tetap dan reksadana pasar uang. 

Hernandi Wisnu, Portofolio Manager Samuel Aset Manajemen (SAM) melihat masih ada potensi pada investasi reksadana saham. Jika diperhatikan, IHSG sepanjang tahun berjalan 2025 sudah naik 16%. Sementara dalam waktu yang sama, IDX80 yang mewakili emiten likuid dan berkapitalisasi pasar signifikan, menguat sekitar 7%. 

“Angka ini bermakna masih ada potensi yang dapat dioptimalkan pada investasi ekuitas, termasuk reksadana saham, di samping terus adanya perbaikan likuiditas keuangan dan situasi ekonomi secara bertahap,” ujar Hernandi kepada Kontan, Kamis (6/11/2025). 

Baca Juga: Kinerja Reksadana Saham Tertinggal dari IHSG, Ini Penyebabnya

Senior Vice President, Head of Retail, Product Research & Distribution, Henan Putihrai Asset Management, Reza Fahmi Riawan mengatakan, prospek reksadana saham setelah IHSG menyentuh level 8.318 cenderung positif namun selektif. 

Kenaikan IHSG ke level tersebut menunjukkan penguatan sentimen pasar, terutama pada saham-saham berkapitalisasi besar (big caps) yang sebelumnya underperformed.

“Namun, perlu dicermati bahwa sebagian kenaikan IHSG didorong oleh sektor-sektor tertentu, sehingga tidak semua reksadana saham otomatis mengikuti kinerja indeks,” terang Reza. 

Reza menuturkan, reksadana saham yang memiliki eksposur tinggi terhadap sektor keuangan, energi, dan komoditas berpotensi mencetak kinerja lebih baik, terutama jika didukung oleh pemilihan saham berbasis fundamental dan momentum sektoral.

Baca Juga: Kinerja Reksadana Saham Moncer Hingga September 2025, Begini Strategi Investasinya

Kedepan, Reza menyampaikan beberapa sentimen utama yang perlu dicermati terkait kinerja reksadana saham. Antara lain kebijakan suku bunga global, terutama dari The Fed dan Bank Indonesia. Penahanan suku bunga atau potensi pemangkasan akan menjadi katalis positif. 

Berikutnya, window dressing di kuartal IV, yang secara historis mendorong penguatan pasar saham. Pemulihan earnings emiten, terutama sektor energi dan keuangan. Arus dana asing, yang mulai kembali masuk ke pasar saham Indonesia setelah sempat keluar di awal tahun. Serta stabilitas geopolitik, ekonomi domestik, dan arah kebijakan fiskal.

“Secara umum, reksadana saham diproyeksikan mencetak return moderat hingga tinggi, di kisaran 6% – 10% hingga akhir tahun,” tandas Reza.

Selanjutnya: Dari Musik sampai Rumah Pintar, Ini Produk Baru Anker di Indonesia

Menarik Dibaca: Dari Musik sampai Rumah Pintar, Ini Produk Baru Anker di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×