Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak dunia masih dalam tren yang menguat. Analis melihat banyak faktor yang membuat harga minyak perkasa di perdagangan dunia.
Mengutip Bloomberg, pukul 22.20 WIB harga minyak west texas intermediate untuk kontrak pengiriman Mei 2019 berada di level US$ 62,58 per barel. Angka ini naik 0,77% dari harga sebelumnya US$ 62,10 per barel. Bahkan sepekan harganya melesat naik 4,05%.
Analis Monex Investindo Futures, Faisyal mengatakan penguatan harga minyak disebabkan beberapa faktor. Pertama, pertimbangan OPEC untuk memangkas produksi minyak dunia. "Selain itu ada pernyataan dari salah satu pejabat senior di AS terkait sanksi AS terhadap Iran dan ini bisa mengganggu ekspor minyak Iran. Sehingga menguatkan harga minyak," kata Faisyal kepada Kontan.co.id, Jumat (5/4).
Disamping itu, gangguan produksi minyak di Venezuela juga mampu menaikkan harga minyak dunia. Faisyal bilang gangguan lebih karena adanya pemadaman listrik dan membatasi produksi minyak di Venezuela. Disamping itu, Faisyal menilai bahwa persoalan gap geopolitik di Libya turut mendongkrak harga minyak.
Sebelumnya, perusahaan minyak Libya, National Oil Company (NOC) mengumumkan kondisi force majeure untuk ekspor minyak. Pengumuman ini muncul setelah ladang minyak terbesar Libya, direbut oleh kelompok milisi. Nah kondisi ini bisa menaikkan harga minyak di perdagangan.
Besok, Faisyal melihat harga minyak masih akan menguat. Itu pun jika data produksi minyak di AS turun. Besok, harga minyak akan berkisar di rentang US$ 63,00 sampai US$ 64,20 per barel. Sementara sepekan US$ 60,30 sampai US$ 65,40 per barel.
Secara teknikal, harga minyak berada di atas MA 50,100 dan 200. Kemudian indikator stochastic 87,07 dan RSI 58,45, dan MACD -0,395. Dia pun merekomendasikan buy on dips.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News