CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Tren bullish minyak tergantung OPEC


Kamis, 09 November 2017 / 17:25 WIB
Tren bullish minyak tergantung OPEC


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak dunia dalam fase konsolidasi, setelah mencetak rekor tertinggi tahun ini. Harga komoditas energi ini masih berpeluang lanjut reli, terutama jika OPEC dan sekutunya memperpanjang kesepakatan pengetatan produksi.

Mengutip Bloomberg, Kamis (9/11), minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember 2017 di Nymex-AS,  naik tipis 0,29% dibandingkan kemarin ke level US$ 56,98 per barel pukul 16.33 WIB.

Meski naik, namun harga minyak masih terkoreksi normal dari posisi rekor tertinggi sejak Januari 2017 di US$ 57,35 per barel. Harga tersebut dicetak pada 6 Oktober lalu.

Sejatinya, harga minyak masih berpotensi lanjut reli. Pasar diwarnai sentimen positif di tengah antisipasi pertemuan OPEC dan sekutunya di Wina pada 30 November mendatang. Pertemuan akan membahas mengenai kesepakatan pemangkasan produksi. Arab Saudi dan Rusia telah menawarkan untuk memperpanjang komitmen tersebut hingga kuartal III-2018.

"Kalau rencana Arab Saudi dan Rusia ini disetujui anggota OPEC, maka ada potensi rentang harga minyak bisa sampai US$ 65-US$ 75 per barel tahun depan," ujar analis Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar Kamis (9/11).

Sebagai informasi, pada Oktober lalu, produksi minyak mentah anggota OPEC dilaporkan turun 80.000 barel per hari menjadi 32,78 juta barel per hari.

Secara fundamental, Deddy menyebut, pasar wait and see. Dari sisi teknikal, harga minyak menunjukkan kecenderungan kenaikan yang stabil.

Hal ini terlihat dari tiga indikator yang memberikan sinyal positif, yaitu moving average (MA) 50, (MA) 100 dan (MA) 200 dan Moving Average Convergence Divergence (MACD) di area positif, serta didukung indikator Stochastic di level 74 yang berarti indikasi naik. Namun, indikator Relative Strength Index (RSI) masuk di area jenuh beli atau overbought, yang menunjukkan potensi koreksi.

Prediksi Deddy, besok, harga minyak bergerak di rentang US$ 55,88-US$ 57,61 sebarel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×