Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
Nanang meyakini, 100% pelaku pasar optimistis kalau ECB bakal memangkas suku bunga acuannya sebesar 10 basis poins (bps). Meskipun demikian, konfirmasi mengenai dimulainya program pembelian aset yang baru masih diperdebatkan.
Hal itu karena beberapa pejabat ECB baru-baru ini menyuarakan keberatan mereka akan dimulainya kembali siklus Quantitative Easing (QE). Pemotongan suku bunga kemungkinan akan disertai dengan suku bunga deposito multi-tier.
Disamping itu, data inflasi AS turut menjadi perhatian karena bakal jadi penentu arah kebijakan The Fed dalam menetapkan kebijakannya bulan ini. Hampir dipastikan The Fed juga akan memangkas suku bunga 0,25 bps.
"Alhasil, harga emas turun lebih dari 4% atau lebih dari US$ 60 per ons troi dalam waktu kurang dari seminggu, terutama oleh kenaikan yang lebih luas di pasar ekuitas," tegas Nanang.
Baca Juga: Harga emas spot masih bercokol di US$ 1.489,07 per ons troi
Secara teknikal, pergerakan harga emas global masih di bawah moving13 dan moving26, artinya semakin menekan harga emas untuk kembali menguji area US$ 1.475 per ons troi dan US$ 1.452 per ons troi. Sementara itu, indikator stochastic masih cenderung turun.
Untuk indikator MACD, Nanang menjelaskan saat ini harga tengah menuju zona netral setelah tiga bulan berada di zona positif. Sedangkan RSI juga bergerak turun dengan posisi terkini di level 47%.
"Disisa tiga bulan ke depan bearish emas masih berlanjut, di mana harga berpotensi kembali bergerak di bawah US$1.400 per ons troi," ujarnya.
Untuk perdagangan Rabu (11/9) harga emas diprediksi bergerak di kisaran resistance U$ 1.515 per ons troi dan US$ 1.507 per ons troi.
Sedangkan untuk level support berada di kisaran US$ 1.482 per ons troi dan US$ 1.476 per ons troi dengan rekomendasi jual.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News