Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, TRJA mencatatkan kenaikan laba sebesar 9,56% secara tahunan atau year-on-year (yoy) hingga kuartal III-2020 menjadi 34,38 miliar.
Sementara itu, pendapatan perusahaan pun melonjak dari Rp 301,77 miliar menjadi Rp 306,67 miliar di akhir September 2020.
Pada beban pokok perusahaan dan beban operasi masing-masing tercatat mengalami kenaikan sebesar Rp 3,43 miliar (yoy) dan Rp 5,71 miliar (yoy). Namun, pada beban bank terjadi penurunan sebesar Rp 57,78 juta dibandingkan Rp 115,87 juta pada September 2019.
Kenaikan laba bersih TRJA karena perusahaan telah menemukan beberapa proyek baru di semester I-2020. Menurutnya proyek baru tersebut mulai menghasilkan pendapatan dan laba di kuartal III.
Baca Juga: Permintaan stabil, Transkon Jaya (TRJA) optimistis kinerjanya lebih baik dari 2019
"Karena pada pertengahan tahun kami mendapatkan proyek baru di wilayah Sulawesi selatan dan ini mulai membuahkan hasil dan menghasilkan pendapatan di kuartal III ini. Selain itu kami melihat ada peningkatan pendapatan dari internet service provider dan secara total total memberikan laba yang cukup menarik di tengah pandemi. kami juga telah melakukan beberapa negosiasi dengan pihak suplier untuk pengadaan barang jasa bagi perusahaan kami," jelas Alex.
Selain itu, perusahaan juga telah melakukan berbagai persiapan diantaranya adalah dengan meningkatkan exposure pada wilayah Sulawesi, dengan meningkatkan kinerja pemasaran pada wilayah Sulawesi.
Pada bulan lalu, TRJA baru saja mengantongi kontrak penyewaan kendaraan di tambang emas daerah Toka Tidung, Sulawesi Utara. Sejauh ini pihaknya tengah mempersiapkan kendaraan untuk untuk kontrak tersebut.
Pada bulan September 2020, TRJA juga mendapatkan kontrak di tambang emas Morowali, Sulawesi Tengah. Sejauh ini proses pengiriman kendaraan sudah dilakukan dan diharapkan akan dipenuhi pada Oktober 2020.
Sementara dari bisnis PACnet, TRJA mendapatkan kontrak baru di pertambangan emas Minahasa, Sulawesi Utara dan perkebunan kelapa sawit yang terletak di Morowali, Sulawesi Tengah.
Menjelang akhir tahun 2020, TRJA juga memfokuskan tender-tender di wilayah Sulawesi bahkan dalam waktu dekat akan tertuju pada salah satu perusahaan yang memiliki dan bertumbuh besar pada wilayah Sulawesi hal tersebut dilakukan dalam upaya untuk memberikan hasil yang maksimal di akhir tahun 2020.
Baca Juga: Erick Thohir menantang Telkom (TLKM) capai kapitalisasi Rp 450 triliun
Sementara untuk proyeksi kinerja di 2021, pihaknya mengharapkan hasil yang kurang lebih sama dengan tahun 2020. Menurutnya, melihat tahun 2021 yang memiliki banyak proyeksi terutama di semester I 2021, pihaknya berharap kinerja dari rental akan menopang kinerja perusahaan, dan juga dari pertambangan batubara di 2021. Karena sudah menjadwalkan pipline yang akan ditargetkan untuk direalisasikan di semester I 2021.
"Dari sisi pendapatan secara laba kami menargetkan pertumbuhan yang cukup konservatif di 2021 yang kurang lebih sama dengan tahun 2020. Kami juga memproyeksikan peningkatan pendapatan dari sisi Internet Service Provider, mengingat kami melakukan penyebaran yang cukup signifikan di wilayah Sulawesi," pungkas Alex.
Selanjutnya: Bisnis ban mobil Multisarada Arah Sarana (MASA) mulai menggelinding di paruh kedua
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News