Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) Erick Thohir membidik nilai kapitalisasi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) mencapai Rp 450 triliun. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia nilai kapitalisasi pasar TLKM mencapai Rp 314 triliun pada Kamis (19/11).
"Saya sudah challenge lagi komisaris dan direksi Telkom. Kalau dahulu nilai kapitalisasi Telkom mencapai Rp 450 triliun, Saya mau di bawah kepengurusan direksi ini valuasi Telkom harus sama kembali," jelas Erick dalam acara 25th Telkom IPO Anniversary yang digelar secara virtual, Kamis (19/11).
Erick optimistis target itu dapat tercapai, mengingat TLKM merupakan perusahaan pelat merah terbesar secara infrastruktur. Di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini, TLKM juga dianggap mampu untuk menyesuaikan diri terhadap berbagai perubahan. Ini akan menjadi faktor pendorong lain, sebab investor akan lebih percaya kepada perusahaan yang punya strategi jangka panjang dan mampu beradaptasi dengan perubahan.
Di sisi lain, Erick mengungkapkan transformasi yang dilakukan pihak BUMN sejauh ini masih dalam taraf sedang, belum secara besar-besaran. Adapun transformasi BUMN itu telah tercermin dalam pergerakan harga saham top 20 perusahaan BUMN yang ada di bursa, yakni IDX BUMN20.
Baca Juga: Telkomsel resmi investasi ke Gojek senilai Rp 2,1 triliun
Tercatat, indeks tersebut bergerak bullish hingga 19,37% selama enam bulan terakhir. Pergerakannya mengungguli indeks LQ45 yang mencapai 10,7% pada periode yang sama.
Realisasi ini menunjukkan pasar yang percaya terhadap transformasi yang ada di BUMN. "Karena itu saya yakinkan dengan roadmap yang sudah kita sepakati, saya yakin kapitalisasi pasar yang ada di Telkom kembali naik," kata Erick.
Sekadar informasi, pada penutupan perdagangan hari ini, harga saham TLKM berada di Rp 3.170. Sejak awal tahun harga tersebut sudah terkikis 20,15%. Adapun selama tiga bulan terakhir harga saham TLKM mulai menghijau hingga 7,46%. Peningkatan harga saham yang signifikan terjadi pada sebulan terakhir, mencapai 16,97%.
Baca Juga: Ada Pembatasan Tarif, Perang Harga Antar Operator Telekomunikasi Bisa Dicegah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News