Reporter: Vina Elvira | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pelayaran, PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada hari Senin 6 Januari 2025.
Dalam RUPSLB tersebut, perseroan telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham untuk melakukan Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) dengan mengeluarkan saham baru dari portefel sebanyak maksimal 10% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada perseroan saat ini.
Direktur TCPI Bintang Septo Drestanto mengatakan PMTHMETD ini dilaksanakan untuk memperkuat, mengembangkan dan mendorong pertumbuhan usaha perseroan serta untuk mewujudkan visi perseroan sebagai penyedia jasa angkutan laut dan logistik terbaik dan terpercaya di Indonesia.
“Perseroan berharap bahwa dengan penambahan modal ini struktur permodalan dan keuangan perseroan menjadi lebih baik,” ungkap Bintang, dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Senin (6/1).
Baca Juga: Transcoal Pacific (TCPI) Menjual Dua Kapal Senilai Rp 24 Miliar
TCPI akan mendapatkan tambahan dana yang dapat digunakan untuk memperkuat permodalan, pengembangan usaha, dan pertumbuhan perusahaan.
Di samping itu, jumlah saham beredar perseroan juga akan bertambah yang akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham dan TCPI pun mendapatkan diversifikasi sumber pendanaan dari pasar modal selain dari fasilitas pinjaman bank.
“Penambahan Modal ini akan dilaksanakan secara bertahap ataupun sekaligus dalam jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal rapat menyetujui penambahan modal ini,” tandasnya.
Sebelumnya dalam propektus yang dirilis Kamis(2/1), perseroan disebutkan akan menembiykan saham baru maksimal 500 juta saham dengan nilai nominal Rp 100. Penerbitan ini setara dengan 10% modal ditempatkan dan disetor penuh.
Saat ini perseroan belum memiliki calon pemodal yang pasti untuk rencana privat placement. Namun setelah pelaksanaan aksi korporasi tersebut, porsi saham Sari Nusantara Gemilang akan terdelusi 5% dari kepemilikan saat ini 55% menjadi 50%.
Kemudian saham Karya Permata Insani berkurang 2,27% dari 25% menjadi 22,73%. Serta saham publik dibawah 5% akan terdelusi 1,82% enjadi 18,18% dari sebelum PMTHMETD sebesar 20%.
Selanjutnya: KPK Buka Opsi Keluarkan Surat Penangkapan jika Hasto Mangkir Lagi
Menarik Dibaca: 5 Minuman untuk Daya Tahan Tubuh Lebih Kuat, Biar Tidak Gampang Sakit!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News