Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas |
JAKARTA. Di bulan Februari, volume transaksi produk OLEINTR Bursa Komoditas dan Derivative Indonesia (BKDI) anjlok hingga 67,6%.
"Volume transaksi OLEINTR memang cukup turun tajam di bulan Februari, menjadi hanya 463 lot, jauh dibandingkan volume transaksi di bulan Januari yang sebesar 1.429 lot," terang Megain Wijaya, direktur BKDI, Kamis (15/3).
Menurutnya, penurunan tersebut disebabkan karena adanya masa penyerahan fisik yang harus direalisasikan pihak BKDI di bulan tersebut. Penyerahan fisik OLEINTR BKDI dilakukan di Jakarta, Semarang dan Surabaya.
"Dalam masa penyerahan fisik ini, nasabah cenderung menahan diri melakukan transaksi karena ingin melihat keberhasilan proses penyerahan fisik ini," ungkap Megain.
Maklum saja, karena OLEINTR merupakan produk komoditas baru yang dikeluarkan oleh BKDI bulan Desember 2011 lalu, yang di dalamnya ada proses penyerahan fisik.
Megain berkeyakinan, bahwa nasabah sudah melihat fakta barang atau fisiknya ada, maka kemudian akan masuk bursa untuk transaksi lagi. "Sehingga volume transaksi akan kembali ramai ," ujarnya optimis.
Sebagai catatan, pada bulan Februari lalu, total volume transaksi BKDI naik sebesar 8,31% menjadi 75.673 lot dari 69.862 lot di bulan sebelumnya.
Rinciannya sebagai berikut: untuk produk GOLDGR, volume transaksinya sebesar 397 lot, CPOTR sebesar 63.681 lot, GOLDUD, produk emas berdenominasi dollar AS volume transaksinya sebesar 10.596 lot, GOLDID, produk emas berdenominasi rupiah, volume transaksinya sebesar 488 lot, sedangkan OLEINTR sebanyak 463 lot dan INATIN sebanyak 48 lot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News