kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Januari, total volume transaksi BKDI turun 20,6%


Senin, 06 Februari 2012 / 18:12 WIB
Januari, total volume transaksi BKDI turun 20,6%
ILUSTRASI. Kembali melemah, berapa kurs dollar-rupiah di BRI hari ini, Rabu 17 Februari?. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Sepanjang Januari 2012, total volume transaksi Bursa Komoditas dan Derivatif Indonesia (BKDI) tercatat sebesar 69.862 lot. Jumlah tersebut lebih rendah 20,6% dibanding volume di Desember 2011 yang mencapai 87.994 lot.

Pada Januari, transaksi komoditas crude palm oil (CPO) yang verkode CPOTR masih mendominasi transaksi perdagangan. Transaksi produk ini berkontribusi 89,53% terhadap seluruh total volume perdagangan. Namun, volume transaksi CPOTR sepanjang Januari justru turun sebesar 11,9% dibanding bulan sebelumnya, yaitu menjadi 69.862 lot.

Sementara, volume transaksi komoditas emas yang berkode GOLDGR, turun hampir 100% menjadi hanya 235 lot, dari 409 lot di bulan sebelumnya.
Sedangkan produk GOLDID, produk emas yang diperdagangkan dengan denominasi rupiah malah naik signifikan 158% menjadi 991 lot, dari 355 lot di bulan sebelumnya.

Direktur Utama BKDI Megain Wijaya menyebut, penurunan volume transaksi adalah hal yang wajar di awal tahun, karena pasar masih menyesuaikan dengan situasi ekonomi. "Lagipula, tidak semua produk di BKDI turun volume transaksinya, masih ada yang stabil bahkan cenderung naik signifikan," ujarnya, Senin (6/2).

Adapun, terjadinya kenaikan yang signfiikan pada produk GOLDID, kata Megain, karena produk tersebut tidak ada penyerahan fisiknya. "Jadi pada saat bulan lalu harga emas cukup volatil, investor merasa lebih likuid dan nyaman mentransaksikan produk tersebut, karena bisa keluar masuk kapan saja, tanpa harus ada penyerahan fisik," urai Megain.

Lebih lanjut, Megain bilang, saat ini pialang di BKDI sudah mulai aktif bertransaksi di pasar multilateral, dibanding di pasar bilateral. Hal ini menandakan pelaku pasar sudah mulai teredukasi dengan proses transaksi di pasar multilateral.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×