kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.321.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.675   65,00   0,39%
  • IDX 8.274   121,80   1,49%
  • KOMPAS100 1.150   20,83   1,85%
  • LQ45 828   21,81   2,70%
  • ISSI 292   3,80   1,32%
  • IDX30 433   11,22   2,66%
  • IDXHIDIV20 495   13,50   2,81%
  • IDX80 128   2,92   2,34%
  • IDXV30 137   2,82   2,10%
  • IDXQ30 138   3,59   2,67%

Transaksi Kripto RI Tembus Rp 446 Triliun, Cerminan Tingkat Kepercayaan Masyarakat?


Kamis, 23 Oktober 2025 / 19:33 WIB
Transaksi Kripto RI Tembus Rp 446 Triliun, Cerminan Tingkat Kepercayaan Masyarakat?
ILUSTRASI. Altcoin (kependekan dari 'koin alternatif') merujuk pada mata uang kripto apa pun yang bukan Bitcoin.


Reporter: kompas.com | Editor: Noverius Laoli

Dalam pengembangan teknologi, Antony menekankan, inovasi platform trading yang aman dan efisien sangat krusial agar investor dapat bertransaksi dengan nyaman dan cepat, bahkan di tengah lonjakan volume transaksi.

“Kami terus memperkuat infrastruktur digital untuk menangani beban transaksi tinggi sekaligus memberikan pengalaman pengguna yang optimal. Ini menjadi keunggulan kompetitif bagi pasar lokal,” papar dia. 

Sejalan dengan itu, literasi pasar tetap menjadi fokus utama. Program edukasi ke ranah akademisi dan masyarakat yang berkesinambungan diyakini mampu mengurangi risiko kesalahan investasi akibat ketidakpahaman produk. 

Baca Juga: Pajak Tinggi, Transaksi Kripto di RI Dinilai Kurang Kompetitif Dibanding Negara Lain

“Edukasi harus menjangkau semua lapisan masyarakat. Investor yang memahami risiko dan peluang pasar akan mengambil keputusan lebih rasional, bukan emosional,” kata Antony. 

Dia menyebut, kombinasi regulasi yang adaptif, literasi masyarakat, inovasi produk, dan kolaborasi strategis menjadi fondasi pertumbuhan jangka panjang industri kripto Indonesia. 

“Momentum pertumbuhan ini harus dimanfaatkan secara bijak agar industri kripto tidak hanya memberikan dampak ekonomi langsung, tetapi juga menciptakan ekosistem digital yang inklusif, berkelanjutan, dan inovatif,” tutur Antony. 

Data internal Indodax melaporkan, Volume Tahun Berjalan (YTD) hingga 20 Oktober 2025 mencapai Rp 164,2 triliun, meningkat 93,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Baca Juga: DJP Catat Pajak Pinjaman Daring & Kripto Tembus Rp 5,81 Triliun hingga September 2025

Hal ini menunjukkan bahwa likuiditas pasar domestik terus bertumbuh, seiring bertambahnya aktivitas trading dan diversifikasi aset digital.

Sumber: https://money.kompas.com/read/2025/10/23/151017926/transaksi-kripto-ri-tembus-rp-446-triliun-ini-peluang-dan-tantangannya?page=all#page2.

Selanjutnya: Menguasai 4 Pilar Utama: Panduan Jitu Susun Rencana Bisnis Anti Gagal

Menarik Dibaca: Menguasai 4 Pilar Utama: Panduan Jitu Susun Rencana Bisnis Anti Gagal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×