kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.980.000   15.000   0,76%
  • USD/IDR 16.808   20,00   0,12%
  • IDX 6.430   -8,77   -0,14%
  • KOMPAS100 924   -1,39   -0,15%
  • LQ45 720   -2,84   -0,39%
  • ISSI 205   0,55   0,27%
  • IDX30 374   -1,44   -0,38%
  • IDXHIDIV20 452   -1,86   -0,41%
  • IDX80 105   -0,18   -0,17%
  • IDXV30 111   0,56   0,51%
  • IDXQ30 123   -0,45   -0,36%

Transaksi di bursa naik Rp 2 T, efek tax amnesty?


Selasa, 23 Agustus 2016 / 15:01 WIB
Transaksi di bursa naik Rp 2 T, efek tax amnesty?


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat selama satu bulan terakhir ada penambahan transaksi rata-rata Rp 2 triliun per hari di pasar modal. Hal ini dirasakan karena pasar modal cenderung lebih menarik belakangan ini.

“Kalau transaksi tanpa crossing kami lihat ada penambahan Rp 1,8 triliun sampai Rp 2 triliun per hari. Dari yang biasanya Rp 6 triliun per hari menjadi Rp 8 triliun per hari,” ujar Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio.

Namun demikian, Tito belum bisa memastikan bahwa penambahan itu adalah dari aliran dana repatriasi di pasar modal sejak pemberlakuan Program Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) atau bukan. “Tetapi saya tidak tahu apakah itu dari tax amnesty atau bukan,” katanya.

Ia mengatakan, masuknya aliran dana repatriasi dari para wajib pajak sejatinya membutuhkan waktu. Menurutnya, masih banyak investor yang akan menunggu sampai batas waktu 31 September 2016 sambil mencari informasi soal program tax amnesty dan menghitung aset. “Saya percaya mereka menunggu. Mereka mau kok komitmen,” katanya.

Meski peningkatan transaksi harian itu belum dapat dipastikan ada berapa dana repatriasi di dalamnya, menurut Tito sejak diterapkannya tax amnesty pasar modal cenderung lebih menarik.  "Logikanya, bila ada dana masuk berarti kepercayaan meningkat. Tax amnesty itu membuat tata kelola fiskal membaik, itu membuat balance sheet negara membaik. Cadangan devisa naik," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×