Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) optimistis bisa memperoleh kinerja bisnis yang positif sepanjang 2023. Keyakinan ini mencuat seiring tingginya permintaan komoditas batubara di Indonesia.
Direktur Utama Trans Power Marine Ronny Kurniawan menyampaikan, bisnis TPMA sangat erat kaitannya dengan produksi batubara. Maklum, lebih dari 80% komoditas yang diangkut oleh kapal-kapal TPMA adalah batubara.
Tingginya tingkat produksi batubara nasional jelas akan menguntungkan bagi TPMA. Pada 2022 lalu, produksi batubara di Indonesia mencapai 685,48 juta. Sementara pada 2023, produksi batubara nasional ditargetkan mencapai 695 juta ton.
"Ketika produsen batubara meningkatkan produksinya, kebutuhan terhadap tongkang atau kapal pengangkut jelas bakal ikut meningkat," ujar dia dalam paparan publik, Rabu (17/5).
Baca Juga: Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Siapkan Capex Rp 4,4 Triliun Untuk Menambah 1.000 Gerai
Ronny juga tidak khawatir dengan volatilitas harga batubara global. Memang, harga batubara saat ini tidak lagi setinggi tahun lalu. Namun, tetap saja harga komoditas ini masih cukup menjanjikan bila berkaca pada sentimen-sentimen yang ada di pasar, seperti ketidakpastian konflik Ukraina-Rusia.
"Sekarang harga batubara di kisaran US$ 70 per ton kalori GAR4.200, sedangkan tahun lalu pernah berada di level US$ 100 per ton. Walau ada penurunan, harga batubara saat ini masih jauh lebih tinggi dibandingkan awal pandemi lalu yang sempat jatuh ke level US$ 30 per ton," ungkap dia.
Dari situ, Manajemen TPMA memperkirakan pendapatan perusahaan tersebut bisa tumbuh 20% sampai 30% sampai akhir tahun nanti.
Untuk mencapai target tersebut, TPMA berusaha menyeimbangkan layanan pengiriman antar pulau dan bongkar muat. TPMA juga terus mengoptimalkan utilisasi setiap armada kapal yang dimilikinya
Di samping itu, TPMA berupaya selalu memilih pelanggan yang terpercaya dan bisa memberi margin yang lebih tinggi dan kompetitif bagi perusahaan. Tak ketinggalan, emiten ini juga fokus memperkuat arus kas demi menjaga likuiditas keuangan.
Sebagai informasi, per kuartal I-2023 TPMA meraih kenaikan pendapatan usaha sebesar 38,86% year on year (YoY) menjadi US$ 17,08 juta. Laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk TPMA juga melesat 154,97% YoY menjadi US$ 4,87 juta.
Saat ini, TPMA memiliki 38 unit kapal tunda, lalu 33 unit kapal tongkang, dan 3 crane barge.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News