Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) siap memacu kinerja untuk tahun 2023. Di tahun ini, TPMA mengejar pertumbuhan pendapatan double digit dibanding tahun lalu.
“Targetnya peningkatan pendapatan 10%-15%,” ungkap Direktur TPMA, Rudy Setiono kepada Kontan.co.id, Kamis (19/1).
Belum lama ini, TPMA baru mengantongi kontrak anyar pengangkutan batubara senilai kurang lebih US$ 10 juta dari PT Indexim Coalindo, tepatnya pada penghujung Desember 2022 lalu. Berdasarkan kontrak tersebut, TPMA bakal mengangkut sebanyak 2.500.000 metrik ton batubara selama 2 tahun pada 2023-2024. Kontrak ini dapat diperpanjang.
Selain beroleh kontrak anyar, TPMA juga berhasil melakukan perpanjangan kontrak pengangkutan dengan beberapa klien, antara lain dengan PT Borneo Indobara, PT Dian Ciptamas Agung, PT Pelayaran Bahtera Adiguna, PT Exploitasi Energi Indonesia, dan PT Dwi Guna Laksana. Jangka waktu perpanjangan kontraknya bervariasi, mulai dari 1 sampai dengan 3 tahun.
Baca Juga: Trans Power Marine (TPMA) Kantongi Kontrak Baru US$ 10 Juta dari Indexim Coalindo
Untuk mendukung kinerja, TPMA sudah memesan 8 unit kapal baru yang terdiri atas tug boat dan barge. Total investasinya US$ 20 juta. Menurut rencana, kedelapan kapal tersebut bakal diserahterimakan mulai kuartal pertama tahun ini.
Saat kedelapan kapal tersebut datang nanti, TPMA bakal memiliki total 79 unit (tug boat dan tongkang) dan 3 crane barge.
Selain itu, PT Trans Logistik Perkasa, yakni anak usaha yang sahamnya dimiliki TPMA 30%, juga sudah memesan sebanyak 30 unit kapal tunda dan tongkang baru. Proses serah terimanya juga dijadwalkan tahun ini. Investasi pemesanan ke-30 unit kapal tersebut bernilai US$ 80 juta.
Dus, total investasi penambahan kapal baru oleh TPMA dan anak usaha mencapai US$ 100 juta.
“Untuk DP (down payment) 20%-nya sudah masuk 2022 dan 80% akan masuk di 2023, 80% ini dana pinjaman bank,” tutur Rudy.
Belum ketahuan berapa realisasi pendapatan dan laba bersih TPMA di tahun 2022, sebab proses penyusunan laporan keuangan tahunan perusahaan masih berlangsung.
Namun, laporan keuangan interim perusahaan menunjukkan bahwa TPMA sudah membukukan pendapatan usaha US$ 45,62 juta di sepanjang Januari-September 2022, naik 50,41% dibanding realisasi Januari-September 2021 yang berjumlah US$ 30,32 juta.
Seturut pendapatan yang menanjak, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih TPMA melesat 180,19% secara tahunan alias year-on-year (YoY) dari semula US$ 3,42 juta di Januari-September 2021 menjadi US$ 9,59 juta di Januari-September 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News