Sumber: Bloomberg | Editor: Harris Hadinata
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi jual di pasar kripto belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Aksi jual ini membuat sejumlah token kripto yang paling berisiko mengalami tekanan hebat.
Kondisi ini terlihat dari pergerakan indeks MarketVector Digital Assets 100 Small-Cap. Ini adalah indeks yang melacak 50 aset digital terkecil dalam keranjang 100 aset.
Indeks ini jatuh ke level terendah sejak November 2020 pada Minggu (16/11/2025). Pada Minggu, indeks MarketVector Digital Assets 100 Small-Cap jatuh ke level 4.776,90.
Senin (17/11/2025) per pukul 19.22 WIB, indeks ini sedikit menguat dan berada di level 4.896,60.
Baca Juga: Rekor! Harga Bitcoin ATH, Analis Prediksi Harga Altcoin Berikut Akan Ikut Naik
Penurunan indeks berisi mata uang kripto berkapitalisasi pasar kecil tersebut merosot mengikuti penurunan harga bitcoin. Mata uang kripto mulai merosot setelah sempat naik hingga 30% sejak awal tahun hingga mencapai rekor harga di awal Oktober.
Selama pasar bullish sebelumnya, indeks small-cap seringkali mengungguli mata uang kripto yang berkapitalisasi pasar besar. Indeks yang terdiri dari saham-saham altcoin ini diuntungkan spekulasi yang dilakukan para trader kripto, yang mengincar cuan tinggi di tengah risiko tinggi.
Namun tren itu berbalik tahun lalu setelah Amerika Serikat (AS) menyetujui exchange traded fund (ETF) berbasis Bitcoin dan Ether. ETF ini menjadi titik fokus bagi arus dana investor institusi.
Baca Juga: Morgan Stanley: Maksimal 4% Kripto di Portofolio Opportunistic
Kebijakan tersebut membuat para trader ritel lebih berhati-hati. "Gelombang pasang tidak mengangkat semua kapal, hanya mengangkat yang berkualitas," kata Pratik Kala, Manajer Portofolio Apollo Crypto, sebuah perusahaan hedge fund yang berbasis di Australia, seperti dikutip Bloomberg, Senin (17/11/2025).
Kelesuan altcoin berisiko menggagalkan rencana penerbit untuk mendaftarkan sejumlah ETF yang terkait dengan token tersebut. Hingga pertengahan Oktober, sekitar 130 aplikasi ETF yang terkait dengan mata uang kripto berkapitalisasi pasar kecil masih tertunda di Securities and Exchange Commission (SEC) AS.
Satu ETF yang terkait dengan Dogecoin, yang dibuat sebagai meme coin pada 2013, mulai diperdagangkan pada bulan September dengan kode DOJE. Kendati begitu, menurut data yang dihimpun Bloomberg, ETF tersebut belum mendapat arus dana masuk sedikit pun. Dogecoin sendiri turun 13% dalam sebulan terakhir.
Baca Juga: 10 Influencer Kripto Dunia yang Perlu Diikuti Investor Pemula
Selama lima tahun terakhir, indeks kripto kapitalisasi kecil turun hampir 8%. Sementara indeks kripto kapitalisasi besar melonjak sekitar 380%.
Ini menegaskan seberapa jauh altcoin telah kehilangan popularitas. Pasar kripto yang lebih luas juga masih terguncang akibat krisis pada 10 Oktober yang memicu likuidasi sekitar US$ 19 miliar dan menghapus nilai pasar lebih dari US$ 1 triliun di seluruh token. Sejak itu, selera risiko telah menurun, dan para pedagang terus menghindari mata uang virtual yang paling spekulatif.
Selanjutnya: Ada Peluang Santa Claus Rally, Analis: IHSG Bisa Lanjut Menguat hingga Akhir Tahun
Menarik Dibaca: Panorama Jalur Jakarta-Bandung jadi Daya Tarik, Pelanggan KA Parahyangan Naik 41,75%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













