kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Trada masih akan menjalankan bisnis pelayaran


Kamis, 19 Oktober 2017 / 19:20 WIB
Trada masih akan menjalankan bisnis pelayaran


Reporter: Riska Rahman | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski PT Trada Maritime Tbk yang kini bernama PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) akan mengalihkan bisnis utamanya ke bisnis pertambangan, perusahaan tidak berniat meninggalkan bisnis pelayaran. Perusahaan ini hanya akan mengurangi porsi bisnisnya di bidang ini.

Direktur TRAM Ismail Mahruf mengatakan, rencana akuisisi perusahaan tambang batubara PT Gunung Bara Utama (GBU) dan perusahaan jasa tambang PT Ricobana Abadi akan membuat bisnis utama perusahaan beralih menjadi pertambangan batubara. Namun, pihaknya tetap akan menjalankan bisnis pelayaran. "Hanya saja lini pelayaran akan memiliki porsi bisnis sebesar 20% dari perusahaan," ujar Ismail, Kamis (19/10).

Adapun hingga saat ini perusahaan memiliki 29 armada kapal. Utilitas armada tersebut saat ini berada di angka 80%. Ssebanyak lima kapal beroperasi dengan kontrak jangka panjang dan 15 kapal beroperasi dengan kontrak jangka pendek.

Demi melaksanakan komitmen untuk melanjutkan lini pelayaran, TRAM berniat untuk memperpanjang kontrak jangka panjang yang dimilikinya dengan PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) yang akan habis kontraknya di tahun 2017 ini. "Selain itu kami juga akan menjaga kontrak-kontrak lama yang kami miliki," kata Ismail.

Trada Alam Minera juga menyewakan kapalnya ke beberapa perusahaan minyak dan gas serta perusahaan tambang, diantaranya PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Pertamina, CNOOC SES Ltd, Kondur Petroleum SA, dan Camar Resources Canada Ltd.

Produksi batubara GBU, menurut Ismail, diprediksi mencapai 3 juta ton hingga 4 juta ton di tahun 2018. Trada berencana memaksimalkan armada mereka untuk mengangkut hasil produksi batubara tersebut. 

"Kalau produksi GBU tahun depan bisa mencapai angka tersebut tentu membutuhkan armada kapal tongkang yang cukup banyak. Di situ jadi peluang untuk perusahaan untuk memaksimalkan aset-aset yang kami miliki, baik melalui aset perusahaan sendiri maupun kerja sama dengan pihak ketiga," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×