Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) menargetkan pendapatan Rp 1,8 triliun-Rp 2 triliun pada tahun ini. Angka ini sama seperti pencapaian pendapatan AISA pada 2018. Menurut Direktur UtamaPT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk Hengky Koestanto, kontribusi terbesar masih berasal dari anak usaha AISA, yakni produsen snack Taro PT Putra Taro Paloma (PTP).
Akan tetapi, hitungan kontribusi tersebut hanya memperhitungkan anak usaha AISA yang berada di bawah manajemennya. Hingga saat ini, ia baru mengendalikan tiga anak usaha AISA yang telah beroperasi, yakni PT Balaraja Bisco Paloma (BBP), PT Putra Taro Paloma (PTP), dan PT Subafood Pangan Jaya (SPJ).
Hengky mengklaim, pendapatan anak usaha yang ia kendalikan sudah hampir normal. Ia mencatat, pendapatan PT Putra Taro Paloma (PTP) kini sudah mencapai Rp 55 miliar per bulan. Biasanya, PTP bisa mencapai Rp 60 miliar-70 miliar per bulan. “Butuh waktu dua bulan lagi untuk benar-benar kembali normal,” kata dia di Jakarta, Minggu (7/4).
Begitu juga dengan PT Subafood Pangan Jaya (SPJ) yang sudah mencapai pendapatan Rp 20 miliar per bulan. Sementara itu, sepanjang kuartal I-2019, pendapatan keseluruhan anak usaha yang ia pegang sudah mencapai sekitar Rp 200 miliar.
Meskipun begitu, ia memprediksi di bulan Mei 2019 pendapatan perusahaannya akan sedikit turun karena banyak terdapat tanggal merah. Hal ini diprediksi bakal mempengaruhi banyaknya penjualan yang bisa dicatatkan. Oleh karena itu, pihaknya bakal mengejar target tahun ini di semester II-2019.
Hengky optimistis target tersebut akhir tahun tersebut bisa tercapai. Pasalnya, di semester II-2019, manajemennya juga bakal mengendalikan sisa anak usaha yang kini berada di bawah kendali manajemen sebelum Hengky. Lantaran, masa jabatan manajemen sebelumnya bakal berakhir pada 30 September 2019.
Selain itu, ia menargetkan perusahaannya bisa meraup laba sama seperti tahun lalu, yakni sekitar Rp 100 miliar. “Target tidak muluk, target kita sama seperti tahun lalu,” kata dia.
Untuk mencapai target laba tersebut, perusahaan ini bakal menekan beban usahanya. Hengky mengatakan, langkah tersebut sudah dimulai, seperti dengan mengurangi fasilitas untuk direktur dan komisaris.
Tapi, “Kami tidak pangkas di karyawan. Kami pangkas di atas aja. Biaya-biaya di atas kita kurangi banyak,” ucap dia.
Untuk mencapai target pendapatan dan laba tersebut, pihaknya juga menjelaskan tidak akan menaikkan harga jual produknya. Menurut dia, selama tidak ada gejolak kurs mata uang dan dan harga minyak, perusahaannya tidak akan menaikkan harga jual. Memang, kedua hal tersebut amat berpengaruh ke produksi perusahaannya, terutama dalam harga bahan baku dan ongkos pengemasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News