Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia bakal mengguyur dividen tahun buku 2019 kepada pemegang sahamnya. Salah satunya PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yang akan membagikan sisa dividen tunai tahun buku 2019 sebesar Rp 17,86 per saham. Secara keseluruhan, nilai sisa dividen ini mencapai Rp 896,67 miliar.
Sebelumnya, TOWR telah membagikan dividen interim sebesar Rp 6 per saham atau sekitar Rp 302,88 miliar pada Desember 2019. Dengan begitu, total dividen dari tahun buku 2019 adalah sebesar Rp 1,2 triliun.
Baca Juga: Saat ekonomi sedang sulit, saham-saham ini bisa dilirik
Rasio pembayaran dividen atau payout ratio Sarana Menara Nusantara setara 51,26% dari total laba bersih tahun lalu. Sepanjang 2019, TOWR membukukan laba bersih Rp 2,34 triliun.
Hingga tutup perdagangan Jumat (8/5), harga saham TOWR berada di level Rp 885 per saham. Dengan begitu, yield dividen TOWR adalah sebesar 2,02%.
Selain itu, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) juga berniat mengucurkan dividen tunai senilai Rp 50 per saham atau Rp 198,17 miliar. Manajemen AKRA menetapkan cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 12 Mei 2020. Harga saham AKRA saat ini dipatok Rp 2.480 per saham, sehingga yield dividen AKRA sebesar 2,01%.
Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony menilai, dari sisi rasio yield, dividen yang dikucurkan oleh TOWR dan AKRA masih cukup menarik. Menurutnya, dividen yang memiliki yield di atas 4% sudah terbilang menarik.
Baca Juga: Tak kunjung bagikan dividen, indeks IDX BUMN20 anjlok 38,31% dari awal tahun
Adapun, dari sisi price earning ratio (PER), saat ini posisi PER AKRA tercatat 10,93 kali sedangkan posisi PER TOWR 19,24 kali. Chris menjelaskan, apabila dilihat secara fundamental AKRA dan TOWR layak untuk dibeli.
Ambil contoh TOWR, ia bilang, emiten ini berpotensi memperoleh pertumbuhan kinerja usai akuisisi tower telekomunikasi pada tahun 2019. Pada tahun lalu, melalui anak usahanya PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), TOWR berhasil memenangkan tender akuisisi 1.728 menara telekomunikasi milik PT XL Axiata Tbk.
Sepanjang 2019, Sarana Menara Nusantara membukukan pendapatan Rp 6,45 triliun pada 2019. Jumlah ini naik 10% dari pendapatan TOWR 2018 yang sebesar Rp 5,87 triliun.
Sementara untuk AKRA, bisnis perseroan ini masih menghadapi tantangan dari sisi harga minyak yang turun. Menurutnya, hal ini dapat berdampak kepada bisnis AKRA sebagai perusahaan yang bergerak pada bidang distribusi minyak serta penjualan minyak.
Baca Juga: Saham-saham ini masih jadi buruan asing sepekan kemarin
"Sehingga penurunan harga minyak dan efek dari virus corona yang menyebabkan mobilitas kendaraan berkurang juga berpengaruh pada AKRA," ujarnya ketika dihubungi Kontan.co.id, Sabtu (9/5).
Meski demikian, ia menambahkan, pengembangan bisnis AKRA sekarang ini dapat menyumbang perolehan pendapatan pada kinerja tahun depan.
Lebih lanjut, Chris menuturkan, apabila kedua emiten ini berhasil meningkatkan kinerja pada tahun ini, maka kemungkinan pada tahun depan bakal membagikan dividen dengan porsi yang lebih besar lagi.
Baca Juga: Ada net sell Rp 1,65 triliun, simak lagi saham-saham yang dilepas asing di pekan lalu
Untuk investor yang ingin memburu dividen dari emiten ini, Chris merekomendasikan pelaku pasar untuk buy saham TOWR dengan target harga 1.000 dan buy saham AKRA dengan target 2.600.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News