Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Di tahun pemilihan umum (pemilu) ini, PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) membuat target konservatif. Pasalnya, pelaksanaan pesta demokrasi tersebut bisa menyebabkan beberapa proyek molor.
Elvina Apandi Hermansyah, Sekretaris Perusahaan TOTL memproyeksikan, pendapatan tahun ini akan stagnan di kisaran Rp 2 triliun. Sedangkan, laba bersih sekitar Rp 150 miliar. Tahun lalu, emiten konstruksi ini mengantongi pendapatan sebesar Rp 2,28 triliun.
Sedangkan, laba bersih perseroan tahun lalu tercatat sebesar Rp 194,29 miliar. Berarti, diperkirakan ada penurunan sekitar 22,79% pada laba bersih TOTL. Ada beberapa hal yang berpotensi menggerus keuntungan tahun ini.
"Kenaikan upah pekerja, karyawan, kelangkaan sub-kontraktor, kenaikan harga material masih berjalan terus," ujarnya kepada KONTAN belum lama ini.
Hal itu dikarenakan banyak kontraktor dan pengembang yang memperebutkan sumber daya. Namun, perseroan memiliki strategi untuk meningkatkan produktivitas, memperbaiki management, dan mengadakan pelatihan berkelanjutan.
Selain itu, adanya faktor politik, dalam hal ini pemilu, berpotensi menyebabkan beberapa proyek yang ditargetkan bisa disepakati awal tahun bergeser ke kuartal tiga atau akhir tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News