kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Total debt to equity Indonesia Kendaraan Terminal naik seiring penerapan PSAK 73


Selasa, 30 Juni 2020 / 21:21 WIB
Total debt to equity Indonesia Kendaraan Terminal naik seiring penerapan PSAK 73


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli

Di sisi lain, total aset turut mengalami peningkatan dengan kenaikan sebanyak 54,80% dari Rp 1,26 triliun pada posisi akhir 2019 menjadi Rp 1,96 triliun pada akhir triwulan pertama 2020.

"Adanya peningkatan ini karena dikontribusi oleh naiknya Total Aset Tidak Lancar sebesar 105,75% menjadi Rp1,31 triliun dari akhir 2019. Sementara itu, Total Aset Tidak Lancar meningkat karena timbulnya pencatatan atas akun Aset Hak Guna senilai Rp 890,22 miliar atau naik 100% dibandingkan akhir tahun lalu," papar Reza.

Baca Juga: Ada corona, tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan Mitra Adiperkasa turun signifikan

Ia menambahkan, adanya nilai pada akun Aset Hak Guna merupakan imbas dari pencatatan atas perjanjian sewa lahan jangka panjang antara IPCC dengan IPC dengan memperhitungkan nilai penyusutan yang terjadi dan adanya nilai discount rate untuk perhitungan diskonto atas sewa lahan jangka panjang tersebut.

Hal ini berdasarkan aturan dalam PSAK 73, dimana korporasi penyewa dalam hal ini ialah IPCC, diharuskan membukukan hampir semua transaksi sewanya, terutama sewa jangka panjang sebagai sewa finansial.

Di akun lain, Beban Dibayar Di Muka pada Aset Tidak Lancar mengalami penurunan yang signifikan sebesar 99,54% menjadi hanya Rp 1,03 miliar dari akhir 2019 sebesar Rp 222,49 miliar karena adanya reklasifikasi ke Aset Guna atas aset sebagaimana dijelaskan di atas terkait dengan diterapkannya perhitungan atas PSAK 73.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×