Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
TOKYO. Bursa saham di Jepang kembali turun setelah yen menguat ke level terkuatnya terhadap dolar sejak April 4 lalu. Kenaikan mata uang negeri Sakura itu membebani perusahaan yang berstatus sebagai eksportir.
Indeks Topix tercatat tumbang 3,3% menjadi 1.060,33 pada pukul 10:16 waktu Tokyo, Kamis (13/6). Semua atau 33 kelompok industri yang tergabung dalam indeks Topix berguguran. Sedangkan indeks Nikkei 225 Stock Average juga anjlok 4,1% menjadi 12.736,29.
Lebih detail kita tengok saja kinerja saham Toyota Motor Corp, perusahaan otomotif No 1 dunia yang tercatat sahamnya tenggelam 3,4 %p. Nomura Holdings Inc, perusahaan broker terbesar di Jepang juga tumbang 3,6%, karena kinerja perusahaan sekuritas menurun.
Credit Saison Co, penyedia jasa pemberi pinjaman juga anjlok 5,8%, dan perusahaan ini memimpin penurunan saham sektor keuangan. Beruntung ada empat perusahaan yang mencatat kenaikan, salah satunya Kansai Electric Power Co yang naik 2,3% dan menopang penurunan indeks Nikkei 225 Stock Average.
"Investor khawatir yen menguat lebih tinggi," kata Tomomi Yamashita, fund manager Shinkin Asset Management Co yang dikutip oleh Bloomberg. Menurut Yamashita, tidak ada momentum yang baik untuk meningkatkan pasar saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News