kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Tokio Marine Life Jelaskan Penyebab Return Produk Unitlink Saham Terkontraksi


Kamis, 27 Juni 2024 / 15:58 WIB
Tokio Marine Life Jelaskan Penyebab Return Produk Unitlink Saham Terkontraksi
ILUSTRASI. Return unitlink masih kontraksi hingga Mei 2024


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data Infovesta menerangkan unitlink saham mencatat rata-rata return atau imbal hasil terkontraksi 3,32% per Mei 2024. Adapun kinerja unitlink saham tercatat paling negatif di antara jenis lain. Bahkan, mayoritas produk unitlink saham beberapa perusahaan asuransi juga terlihat terkontraksi cukup dalam.

Salah satu produk unitlink saham yang terkontraksi cukup dalam, yakni TM Equity Optima Fun, milik PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia. Adapun return TM Equity Optima Fund terkontraksi 12,36% per Mei 2024.

Mengenai terkontraksinya produk tersebut, Head of Investment Tokio Marine Life Insurance Indonesia Cholil Ridwan mengatakan hal itu dipicu terkoreksinya kinerja IHSG dan beberapa indeks saham domestik yang lain.

Baca Juga: Infovesta Proyeksi Kinerja Unitlink Saham Kembali Tumbuh

"Hal itu dipicu juga oleh penurunan pada saham-saham perbankan, terutama pada saham blue chip, seperti BBRI (-24.19%) dan BBNI (-18.14%), serta pelemahan saham di sektor infrastruktur dan barang baku seperti TLKM (-26.58%) dan SMGR (-45.47%)," katanya kepada Kontan, Rabu (26/6).

Selain itu, Cholil menerangkan hal itu terjadi karena sentimen negatif terhadap pasar negara berkembang, termasuk pasar saham Indonesia yang mengalami outflow sebesar Rp 14 triliun pada Mei 2024, serta rebalancing yang dilakukan oleh MSCI, memengaruhi keputusan investor asing untuk melepas posisi pada saham-saham blue chip yang merupakan penggerak indeks. 

"Imbas penurunan indeks saham tersebut menyebabkan kinerja subdana unit-linked berbasis saham sebagian besar mengalami kinerja negatif, tak terkecuali TM Equity Optima Fund," tuturnya.

Meskipun demikian, Cholil mengaku optimistis The Fed mulai memangkas suku bunga pada tahun ini. Dengan demikian, dana-dana investor asing akan kembali ke pasar saham Indonesia dan saham-saham blue chip akan menjadi pilihan utama investor.

Mengenai prospek ke depan, Cholil melihat bahwa kinerja pasar saham tahun ini, terutama IHSG, akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk kepastian waktu pemotongan suku bunga The Fed, stabilitas rupiah, dan valuasi saham. 

Baca Juga: Generali Indonesia Beberkan Penyebab Turunnya Imbal Hasil Unitlink Saham

"Jika The Fed mulai memangkas suku bunga acuannya tahun ini, tentu akan memberikan sentimen positif bagi pasar saham negara berkembang, termasuk Indonesia. Sebab, dana-dana yang sebelumnya ditempatkan di pasar AS akan perlahan kembali ke pasar negara berkembang. Kami yakin bahwa dengan kondisi tersebut, prospek unitlink saham, khususnya produk TM Equity Optima Fund, akan lebih positif ke depannya," katanya.

Selain unitlink saham, Infovesta mencatat unitlink campuran juga tercatat terkontraksi 1,71%. Sementara itu, unitlink pendapatan tetap mencetak rata-rata imbal hasil positif per Mei 2024 sebesar 0,05%. Begitu juga dengan unitlink berjenis pasar uang yang memberikan rata-rata imbal hasil tertinggi dibanding jenis lain, yaitu sebesar 1,29%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×