Reporter: Issa Almawadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) telah menyelesaikan proses pembelian kembali (buyback) saham. Dari aksi itu, BUMN halo-halo ini telah menggelontorkan dana sebesar Rp 3,8 triliun 76,02% dari seluruh dana yang disiapkan sebesar Rp 5 triliun.
Dengan demikian, dana untuk buyback saham BUMN halo-halo ini masih tersisa Rp 1,198 triliun.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Keuangan TLKM, Honesti Basyir menjelaskan, periode buyback memang telah berakhir pada Oktober tahun lalu. "Nanti, sisa dana buyback yang ada akan dialokasikan untuk keperluan kegiatan operasional," kata Honesti kepada KONTAN, Senin (14/1).
Program buyback telah dilakukan TLKM sejak awal tahun lalu dan berakhir pada 22 Oktober. Pada aksi buyback terakhir itu, TLKM membeli saham sebanyak 280.000 lembar di harga Rp 9.510 per lembar saham.
Berdasarkan data yang diterbitkan TLKM di Bursa Efek Indonesia (BEI), sepanjang periode Juli-Oktober 2012, TLKM mengeluarkan dana Rp 315,21 miliar untuk untuk 35,206 juta lembar saham.
Sebagai informasi, tahun lalu TLKM memang telah mengalokasikan dana sekitar Rp 5 triliun untuk hajatan membeli kembali saham tersebut. Dana itu digunakan untuk membeli sekitar 645,16 juta atau 3,2% saham seri B dengan kisaran harga rata-rata Rp 7.200 per saham.
Saat itu, tujuan manajemen adalah mendongkrak harga saham perseroan. Pasalnya, mereka khawatir akan ketidakmenentuan kondisi dalam maupun luar negeri membuat indeks domestik bergerak sangat fluktuatif. Hal itu kemudian berimbas pada pergerakan harga saham TLKM.
Ini merupakan buyback yang ke empat kali dilakukan perusahaan telekomuinikasi pelat merah tersebut. Pertama pada periode Desember 2005 hingga pertengahan Juni 2007. Ke dua, akhir Juni 2007 hingga Juni 2008, dan Ke tiga yaitu Juni 2008 hingga Desember 2009.
Hingga ketiga periode itu, total treasury stock TLKM yang terkumpul sebanyak 490,57 juta. Perinciannya, di 2006 perseroan melakukan buyback atas 118,37 juta saham. Kemudian dilanjutkan pada 2007 sebanyak 126,36 juta dan 245,83 juta di tahun 2008. Total dana yang digelontorkan mencapai Rp 4,26 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News