Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Setelah mengakuisisi perusahaan asal Guam, GTA Teleguam, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) membidik beberapa akuisisi baru. Alex Janangkih Sinaga, Direktur Utama TLKM, mengatakan, ada lebih dari 10 perusahaan yang berada dalam pipeline TLKM untuk diakuisisi.
Meski banyak perusahaan yang dibidik, TLKM tak jor-joran ekspansi anorganik. "Mungkin yang deal untuk akuisisi hanya satu atau dua," ujar Alex, Senin (10/8). Alex belum merinci perusahaan apa saja yang masuk dalam pipeline rencana TLKM ini. Yang jelas, emiten BUMN itu masih ingin berekspansi dengan memperluas jaringan internasional.
Saat ini, TLKM sudah merambah 10 negara dan terus mencari negara baru untuk ekspansi. Selain berekspansi global, TLKM akan mendorong pertumbuhan bisnis seluler melalui anak usahanya, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Selain itu TLKM juga ingin mengembangkan jaringan digital Indonesia.
Bulan depan, TLKM akan melanjutkan ekspansi fiber optik di Merauke, Papua. "Jadi pertumbuhan bisnis di semester II ini lebih baik dibandingkan semester I," imbuhnya. TLKM mengamankan pendanaan dari penerbitan obligasi jangka panjang tahap satu senilai Rp 7 triliun. TLKM akan memanfaatkan dana penerbitan surat utang ini untuk membangun infrastruktur jangka panjang.
"Memang 90% dari dana obligasi untuk infrastruktur, sisanya belanja lain, seperti akuisisi perusahaan," imbuh Alex.
Sekadar mengingatkan, Mei lalu TLKM melalui anak usaha Telekom USA mencapai kesepakatan dengan Advantage Partners (AP) untuk mengakuisisi kepemilikan AP pada AP Teleguam Holdings Inc, induk usaha GTA Teleguam. Akuisisi GTA Teleguam akan memperkuat portofolio internasional TLKM, yakni Telin Singapore, Telin Hong Kong, Telkom Australia, Telkom Taiwan, Telkom USA, Telin Malaysia, Telkom Macau, Telin Timor Leste dan kantor cabang Myanmar.
Tahun lalu, TLKM mengakuisisi 75% saham Contact Centre Australia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News