Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Untuk mengembangkan jaringan, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) akan membangun kabel laut internasional. Aksi ini TLKM lakukan melalui PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin). Proyek yang diharapkan rampung tahun 2016 ini memiliki nilai investasi US$ 250 juta.
Pembangunan kabel laut ini dilakukan melalui konsorsium South East Asia-United States (SEA-US). Adapun, konsorsiumnya terdiri dari tujuh perusahaan telekomunikasi yakni Telin, Telekomunikasi Indonesia International Inc. (Telkom USA), Globe Telecom, RAM Telecom International, Hawaiian Telecom, Teleguam Holdings, dan GTI Corporation.
Nantinya, kabel bawah laut ini akan memiliki panjang 15.000 kilometer yang membentang menghubungkan lima area dan teritori, yakni Manado (Indonesia), Davao (Filipina), Piti (Guam), Oahu (AS), dan Los Angeles (AS).
"Proyek ini adalah kabel laut pertama yang menghubungkan Indonesia bagian timur ke Amerika Serikat. Terhubung dengan infrastruktur milik TLKM, sistem kabel laut ini mampu menyediakan latency yang paling rendah dari Indonesia ke AS dibanding sistem kabel laut internasional lain yang ada saat ini," ucap Direktur Utama TLKM Arief Yahya, dalam siaran pers, Kamis, (28/8).
Nah, kabel laut ini memiliki beberapa keunggulan, seperti hambatan yang relatif kecil meski traffic padat (lowest tenancy). Kemudian, posisi kabel yang tidak berada di kawasan gunung berapi dan patahan bumi membuat kecilnya kemungkinan terganggu bencana alam.
Sekedar informasi bahwa Maret lalu, Telin telah membangun sistem komunikasi kabel laut yang menghubungkan ke negara-negara belahan barat hingga Eropa. Ini dilakukan melalui konsorsium South East Asia-Middle East-Western Europe 5 (SEA-ME-WE 5).
Lalu setelah ini, TLKM juga sudah mengantungi rencana pembangunan jaringan kabel laut yang diberi nama Indonesia Global Gateaway. Ini akan menghubungi SEA-ME-WE 5 dengan SEA-US.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News