Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Rencana private placement yang dilakukan PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) merupakan tindak lanjut kesepakatan jual beli saham dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). "Iya ini tindak lanjutnya, tetapi, Telkom bisa saja bukan satu-satunya investor strategis," ujar Samuel Kurniawan, Sekretaris Perusahaan TELE ketika dihubungi KONTAN, Senin (9/6).
TLKM berniat mengempit saham TELE sekitar 10%-25%. Sementara, dalam aksi private placement ini porsi saham yang akan dilepas hanya 10%. Menurut Samuel, sisa saham akan dilepas melalui mekanisme pasar non reguler alias crossing saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
TELE berniat melepas 638,05 juta saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non HMETD). Jumlah ini setara dengan 10% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Harga per saham dibanderol Rp 812,22.
Dengan demikian total dana yang akan dihimpun dari hajatan ini sekitar Rp 518,23 miliar. Adapun, sejumlah saham TELE lainnya akan dilepas melalui aksi crossing saham. Namun, menurut Samuel, harga saham pada transaksi di bursa itu belum ditentukan. "Harga nya masih kami hitung," kata dia.
Sisa saham yang akan dilepas itu, lanjut Samuel, merupakan saham milik pemegang saham utama atau manajemen TELE. Hingga akhir Maret 2014, pemegang saham utama TELE adalah PT Upaya Cipta Sejahtera dan PT Esa Utama Inti Persada. Masing-masing perusahaan itu menguasai 45,68% dan 18,27%. Sisanya, 63,85% dikuasai oleh publik dengan kepemilikan di bawah 5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News