kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

TIRT target laba melonjak dua kali lipat


Kamis, 04 Juni 2015 / 20:19 WIB
TIRT target laba melonjak dua kali lipat
ILUSTRASI. Yuk kenali gejala kanker rahim stadium 1, segera ke dokter jika alaminya!


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Industri kayu yang tengah lesu tak membuat PT Tirta Mahakam Resources Tbk (TIRT) pesimis terhadap kinerjanya. Tahun ini, perusahaan yang berfokus di ekspor ini menargetkan raihan labanya melonjak dua kali lipat dari Rp 23,14 miliar ke posisi Rp 45 miliar hingga Rp 50 miliar.

“Karena kita untung kurs,” kata Firman G. munthe, Senior Manager Finance & Accounting Division TIRT, pada paparan publik, Kamis, (4/6).

Ia menjelaskan, fluktuasi nilai tukar justru menguntungkan bagi perseroan. Pada akhir tahun lalu, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar tutup di kisaran Rp 12.400. Lalu kini, posisinya telah Rp 13.300. Selain itu, TIRT juga mendapat untung dari nilai tukar Rupiah terhadap Yen. Firman menyebut, Yen telah melemah dari Rp 100 menjadi Rp 100.

Meskipun menargetkan kenaikan laba dari untung kurs, tapi tak begitu dengan target pendapatannya. Bahkan, TIRT merevisi target pendapatannya dari Rp 1 triliun menjadi sekitar Rp 800 miliar hingga Rp 900 miliar. Angka tersebut tak banyak berubah dari pendapatan 2014 Rp 814,57 miliar.

“Ini karena kondisi pasar Jepang yang belum membaik,” ucap Firman.

TIRT memiliki utang jatuh tempo tahun sebesar Rp 333,64 miliar di 2015. Firman menyebut, tahun ini TIRT akan membayarkan US$ 2 juta sampai US$ 3 juta dari raihan laba. Sedangkan, sisa utangnya yang merupakan kredit revolving akan dialihkan ke tahun berikutnya.

Rencana pelunasan utang itu berkurang dari tahun-tahun sebelumnya. Pada 2013, TIRT melakukan pembayaran utang senilai US$ 27 juta. Lalu di 2014, TIRT melunasi US$ 25,5 juta.

Tahun ini, belanja modal atau capital expenditure (capex) TIRT pun terpangkas 50%. Tahun lalu, TIRT menganggarkan capex US$ 2 juta. Sedangkan di tahun ini, capex-nya hanya US$ 1 juta. Firman menyebut, capex itu hanya digunakan untuk perbaikan mesin overhaul.

Saham TIRT tutup di Rp 65, memerah 1,52% dibanding hari sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×