Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) akan mendesak manajemen PT Tirta Mahakam Resources Tbk (TIRT) untuk mengakui kesalahannya atas penyelenggaraan public expose (PE) yang ditengarai fiktif.
"Kami akan follow up lagi, ini kan perkara PE terlaksana atau tidak, intinya mereka harus mengaku salah dulu," ujar Hoesen, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Jumat (6/6).
Beberapa hari lalu manajemen TIRT telah memberikan penjelasan resmi kepada BEI terkait adanya PE yang diduga fiktif. Yusak Lumba Pardede, Sekretaris Perusahaan TIRT bilang, perseroan berniat menyelenggarakan PE setelah rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) selesai dilaksanakan.
Setelah 30 menit menunggu ternyata tidak satupun media yang hadir sesuai dengan daftar hadir yang diterima perseroan. Pimpinan TIRT memutuskan kembali ke kantor dengan alasan ada kegiatan lain yang harus dilakukan. Perseroan kemudian menugaskan sekretaris perusahaan tetap menunggu kehadiran media dan publik.
Sekretaris perusahaan pun menunggu kurang lebih 30 menit agar bisa menyelenggarakan PE. Tetapi, kata Yusak, peserta PE tidak juga hadir dan memutuskan untuk meninggalkan lokasi. Perseroan pun akhirnya menggunakan daftar peserta dari agen yang menjadi perantaran atanra perusahaan dan media. Yusak mengklaim, sang agen telah memberikan rilis terkait PE.
Penjelasan itu tentu saja janggal. Tidak ada PE, tetapi perseroan menyertakan bukti PE lengkap dengan daftar hadir dan tanya jawab peserta PE. "Makanya nanti kami akan minta mereka mengubah penjelasan," kata Hoesen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News