Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah menetapkan besaran kupon untuk Sukuk Ritel seri SR018 tenor 3 (SR018-T3) dan tenor 5 tahun (SR018-T5), masing-masing sebesar 6,25% dan 6,4% per tahun. Tingkat kupon tersebut dinilai mampu menarik minat investor.
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mencermati bahwa besaran imbal hasil atau kupon seri SR018 mencerminkan kondisi pasar obligasi saat ini. Dengan tingkat kupon di atas 6% diyakini bisa menggaet investor.
"Di masa pendalaman pasar yang terus berlanjut, respon investor harusnya akan tetap baik," kata Ramdhan saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (28/2).
Baca Juga: BEI Menargetkan Pertumbuhan Investor Hingga 35% Tahun Ini
Secara minat, instrumen surat berharga syariah negara (SBSN) ini dipandang cukup menarik. Ramdhan berujar, apabila dibandingkan bunga deposito yang di bawah 5%, maka bunga SR018 lebih tinggi.
Selain itu, pajak imbal hasilnya juga lebih rendah hanya 10% dibandingkan pajak bunga deposito yang sebesar 20%.
Proses pembelian pun lebih mudah, di mana tahap pengenalan produk ritel semakin direspons positif oleh masyarakat.
Ramdhan menyoroti dua pilihan tenor turut menarik mata investor. Dengan dua tenor SR018, masyarakat punya alternatif untuk memilih instrumen investasi yang sesuai kebutuhan.
"Jadi diferensiasi produk ini membuat masyarakat tinggal menyesuaikan kebutuhan," ujarnya.
Menurut Ramdhan, SR018 dengan tenor 3 tahun akan lebih banyak dipilih investor dibandingkan tenor 5 tahun. Sebab, jangka waktunya lebih cepat selesai, dimana kebiasaan investor biasanya memilih tenor lebih pendek seperti SBR012 yang sebelumnya ditawarkan.
Karena itu, Ramdhan meyakini penjualan SR018 untuk kedua seri setidaknya dapat menembus penjualan sebesar Rp 20 triliun.
Untuk diketahui, seri sebelumnya yakni SR017 terjual sebanyak Rp 27 triliun di tahun lalu.
Adapun, kupon SR018 bersifat fixed rate, atau tetap hingga jatuh tempo. SR018 bersifat tanpa warkat dan dapat diperdagangkan di pasar sekunder.
Baca Juga: Penawaran Masuk Lelang Sukuk Negara Tembus Rp 30 Triliun pada Selasa (21/2)
Untuk SR018-T3 akan jatuh tempo pada 10 Maret 2026, sementara SR018-T5 jatuh temponya pada 10 Maret 2028.
Masa penawaran SR018 akan dibuka pada tanggal 3 Maret 2023 sampai penutupan di tanggal 29 Maret 2023. Sementara, tanggal setelmen pada tanggal 5 April 2023.
Investor dapat terlibat dalam masa penawaran dengan minimum pemesanan sebesar Rp 1 juta.
Sedangkan, nilai maksimal pembelian ditetapkan Rp 5 miliar untuk SR018-T3 dan untuk SR018-T5 maksimum pembeliannya sebesar Rp 10 miliar per investor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News