CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Tingginya Inflasi AS Menyokong Dolar AS


Kamis, 12 Mei 2022 / 17:35 WIB
Tingginya Inflasi AS Menyokong Dolar AS
ILUSTRASI. Di pasar spot, rupiah mengakhiri perdagangan di level Rp 14.598 per dolar AS.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah ditutup terkoreksi pada hari ini, Kamis (12/5). Di pasar spot, rupiah mengakhiri perdagangan di level Rp 14.598 per dolar Amerika Serikat (AS) atau melemah melemah 0,30%.

Pelemahan rupanya juga terjadi di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia (BI). Mata uang Garuda ini ditutup terkoreksi 0,27% ke level Rp 14.585 per dolar AS.

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengungkapkan, biang keladi pelemahan rupiah adalah indeks dolar AS yang kembali melanjutkan penguatan dengan berada di level 104, atau tertinggi dalam 20 tahun terakhir. Hal tersebut merespons rilis data inflasi Consumer Price Index (CPI) AS bulan April yang masih tinggi. 

Baca Juga: Rupiah Ditutup Melemah pada Perdagangan Kamis (12/5)

Adapun, data CPI AS bulan April secara tahunan berada di 8,3%. Sejatinya, angka ini masih lebih kecil dari bulan sebelumnya yang sebesar 8,5%. Hanya saja, angka tersebut masih di atas ekspektasi pasar yang memperkirakan inflasi akan berada di level 8,1%. 

“Pasar pun mengekspektasikan The Fed akan kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps lagi pada bulan Juni mendatang. Alhasil pasar pun risk off dan menjauhi aset berisiko yang membuat rupiah mengalami pelemahan,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (12/5).

Sementara untuk besok, Jumat (13/5), Alwi menyebut pasar akan menantikan rilis data inflasi AS versi Producer Price Index (PPI). Sejauh ini, konsensus memperkirakan angkanya akan melunak dengan hanya naik 0,5% secara bulanan. Angka tersebut jauh lebih rendah dari data bulan sebelumnya yang sebesar 1,4%.

Baca Juga: Rupiah di Jisdor BI Melemah 0,27% ke Rp 14.585 Per Dolar AS Pada Kamis (12/5)

Menurut dia, jika ternyata angka yang dirilis lebih tinggi dari ekspektasi pasar, maka bisa kembali mendorong penguatan dolar AS karena ekspektasi kebijakan agresif The Fed akan semakin menguat. Maka, rupiah pun akan mengalami pelemahan dengan kondisi tersebut.

Alwi memproyeksikan, rupiah akan bergerak pada rentang Rp 14.510 per dolar AS-Rp 14.750 per dolar AS untuk perdagangan besok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×