Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam perdagangan Kamis (12/5), mata uang garuda melemah 0,30% ke level Rp 14.598 per dolar Amerika Serikat (AS) dari penutupan sebelumnya di level Rp 14.554 per dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan mengatakan dolar menguat terhadap mata uang lainnya pada Kamis, karena investor mencerna indeks harga konsumen (CPI) AS, yang menunjukkan inflasi tetap tinggi tetapi telah mencapai puncaknya pada bulan April, meredakan beberapa kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga yang lebih agresif dari Federal Reserve.
"Inflasi AS sedikit mereda pada bulan April sebesar 8,3% tetapi tetap mendekati level tertinggi 40 tahun. Data tidak mungkin menggagalkan rencana kebijakan moneter agresif Fed," ucap Ibrahim dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id.
Baca Juga: Rupiah di Jisdor BI Melemah 0,27% ke Rp 14.585 Per Dolar AS Pada Kamis (12/5)
Ibrahim menyampaikan Indeks harga konsumen (CPI) AS naik 0,3% bulan ke bulan di bulan April, kenaikan terkecil sejak Agustus, kata Biro Statistik Tenaga Kerja AS pada hari Rabu, dibandingkan dengan kenaikan 1,2% bulan ke bulan di CPI di bulan Maret, kenaikan terbesar sejak September 2005.
Ibrahim menyampaikan Federal Reserve AS menaikkan suku bunganya menjadi 1% minggu lalu untuk mendinginkan inflasi, kenaikan terbesar dalam 22 tahun. Investor khawatir tentang kebijakan pengetatan dari The Fed dapat menyebabkan resesi. Imbal hasil AS 10-tahun memperpanjang penurunan menjadi 2,90%.
Dari sentimen domestik, berdasarkan survei Bank Indonesia (BI), kinerja penjualan eceran pada April 2022 diperkirakan meningkat. Ini terindikasi dari Indeks Penjualan Riil (IPR) April 2022 yang sebesar 219,3 atau naik 6,8% month on month (mom) dari 205,3 pada bulan Maret 2022.
Baca Juga: IHSG Terjun 3,17% ke 6.599 pada Kamis (12/5), Turun Empat Hari Beruntun
Bahkan pertumbuhan pada bulan April 2022 ini juga lebih tinggi dari pertumbuhan sebesar 2,6% mom pada bulan Maret 2022.
Peningkatan ini didorong oleh peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat pada bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Besar Keagamaan Negara (HBKN) Idul Fitri.
Sedangkan peningkatan secara bulanan ini terjadi pada sebagian kelompok, yaitu kelompok peralatan informasi dan komunikasi sebesar 5,1% mom makanan, minuman, dan tembakau baik 81% mom, serta subkelompok sandang naik 10,7% mom.
Ibrahim memproyeksikan pada perdagangan Jumat (13/5) rupiah kemungkinan akan dibuka berfluktuatif tapi ditutup melemahkan berada di rentang Rp 14.580 per dolar AS-Rp 14.640 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News