kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tinggal PTPN III yang Belum Ajukan Underwriter


Kamis, 04 September 2008 / 21:22 WIB


Reporter: Andri Indradie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Rencana divestasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui penawaran publik saham perdana atau initial public offering (IPO) sudah memasuki tahap akhir. Pasalnya, seluruh proses pemilihan atau beauty contest lembaga profesi penunjang IPO sudah kelar. Daftar nama penjamin emisi atau underwriter pun sudah mampir ke meja Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil. "Sebagian besar sudah mengirim, tapi belum semua," katanya hari ini (4/9) di Jakarta.

Menurut seorang eksekutif yang terlibat dalam proses IPO BUMN ini, hanya PTPN III saja yang belum menyerahkan berkas nama underwriter ke Kementerian Negara BUMN. "Mereka akan mengirim hari Kamis (4/9) besok," ujarnya kemarin kepada KONTAN. Hal itu sesuai dengan pengakuan Direktur Keuangan PTPN III Johannes Sitepu kepada KONTAN sebelumnya. "Kami akan mengirim kepada Menteri hari Kamis," katanya.

Sekadar mengingatkan, perusahaan pelat merah yang akan IPO itu adalah PT Krakatau Steel (KS), PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III, PTPN IV, PTPN VII, dan Bank Tabungan Negara (BTN). Berdasarkan catatan eksekutif itu, KS telah mengajukan Danareksa dan konsorsium Bahana Securities bersama Mandiri Sekuritas sebagai underwriter. Sedangkan PTPN III mengusulkan Mandiri Sekuritas dan Konsorsium Bahana–Danareksa. Lantas, BTN mengajukan Mandiri Sekuritas serta Konsorsium Bahana Securities dan Danareksa Sekuritas. Sedang PTPN IV dan PTPN VII mengajukan Danareksa dan dan konsorsium Bahana-Mandiri Sekuritas. "Semuanya sudah masuk, kecuali usulan dari PTPN III," imbuhnya.

Sofyan Djalil menambahkan, seluruh dokumen yang masuk itu akan segera diseleksi jika sudah mendapat izin dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). "Sebenarnya seluruh proses sudah selesai. Tinggal menyeleksi saja," tandasnya.

Sementara itu, Sekretaris Kementerian Negara BUMN Said Didu menyatakan, proses pelepasan saham ini terutama dipengaruhi oleh izin DPR dan situasi pasar. "DPR seharusnya jangan takut mengambil keputusan segera," ujarnya. Said bilang, BUMN sudah siap. "Entah akan IPO bersama-sama atau satu-satu, kami sudah siap. Tinggal izin dari DPR saja kapan keluarnya." imbuhnya ketika ditemui di kantornya, Rabu (3/9). Nah, menurut seorang eksekutif yang terlibat dalam proses IPO itu, sidang privatisasi DPR akan segera digelar minggu depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×