Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tigaraksa Satria Tbk pada tahun ini berharap bisa menjangkau sekitar tiga hingga empat titik lokasi baru per bulan untuk mengembangkan e-retailnya.
Rencana tersebut tentu tak lepas dari keinginan perusahaan yang ingin Go Nationwide.
Lianne Widjaja, Presiden Direktur Tigaraksa Satria mengungkapkan, di setiap titik, pihaknya menganggarkan sekitar Rp 2 miliar-Rp 3 miliar yang dananya berasal dari anggaran capital expenditure (capex) yang diambil dari kas internal. "Tetapi nanti kalau sudah jalan, pasti ada tambahan modal kerja yang kami butuhkan dari bank," ungkap Lianne saat dihubungi KONTAN.co.id, Senin (19/3).
Sayangnya, Lianne masih merahasiakan perusahaan mana yang diajak bekerja sama untuk mengembangkan proyek e-retail tersebut.
Perusahaan bersandi saham TGKA itu menganggarkan capex Rp 12 miliar tahun ini. Dari jumlah itu, sekitar Rp 10 miliar digunakan untuk ekspansi bisnis Blue Gas Indonesia (BGI), diantaranya untuk pembelian tabung Rp 5,6 miliar dan kendaraan Rp 2,8 miliar.
Menyoal sistem digital, Tigaraksa Satria sudah mulai menjual salah satu produknya, yaitu buku pendidikan melalui online, namun kontribusinya masih sekitar 2% terhadap total pendapatan.
Tahun ini, lanjut Lianne perushaan membidik pertumbuhan double digit untuk penjualan online buku pendidikan.
Sistem penjualan online tersebut sebagian besar masih menggunakan media sosial, seperti facebook dam Instagram, meski ada beberapa juga yang melalui Tokopedia.
Sebagai gambaran, Tigaraksa Satria memiliki beberapa lini penjualan, yakni Fast Moving Consumer Goods (FMCG), gas LPG, dan buku pendidikan. Di antara ketiga lini bisnis tersebut, penjualan FMCG masih menjadi penopang pendapatan, yakni mencapai 95%. Tahun ini, kata Lianne, perseroan membidik pertumbuhan single digit untuk bisnis FMCG.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News