kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.483.000   -4.000   -0,16%
  • USD/IDR 16.757   21,00   0,13%
  • IDX 8.610   -8,64   -0,10%
  • KOMPAS100 1.188   4,72   0,40%
  • LQ45 854   1,82   0,21%
  • ISSI 307   0,26   0,08%
  • IDX30 439   -0,89   -0,20%
  • IDXHIDIV20 511   -0,15   -0,03%
  • IDX80 133   0,33   0,25%
  • IDXV30 138   0,47   0,34%
  • IDXQ30 140   -0,47   -0,33%

Tiga saham telekomunikasi ini direkomendasikan beli


Kamis, 05 November 2020 / 20:22 WIB
Tiga saham telekomunikasi ini direkomendasikan beli
ILUSTRASI. Emiten telekomunikasi telah merilis kinerjanya sejak Januari hingga September 2020.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Ke depannya, kinerja emiten-emiten telekomunikasi masih akan bertahan hingga akhir tahun 2020 dan tumbuh positif di tahun 2021. Selvi memperkirakan perbaikan kinerja terdorong data trafik yang bertumbuh seiring dengan kebiasaan masyarakat beralih ke digital.

Menurut dia, kebiasaan masyarakat dalam berbelanja online, menikmati hiburan, bekerja diproyeksi tetap akan berlanjut sekalipun tidak lagi dalam kondisi pandemi atau menjadi kebiasaan baru yang permanen. "Kebutuhan akan data akan semakin meningkat," kata dia. 

Melihat prospek yang masih menarik, Selvi menyarankan buy ketiga emiten itu. TLKM direkomendasikan dengan target harga Rp 4.300, EXCL dengan target harga Rp 3.500 dan ISAT dengan target harga Rp 2.800. 

Tidak jauh berbeda, Analis RHB Sekuritas Michael W Setjoadi merekomendasikan buy ketiga saham, EXCL dengan target harga Rp 3.850, TLKM dan ISAT dengan target harga yang sama, Rp 4.000. 

Baca Juga: Indosat Ooredoo (ISAT) punya 60,4 juta pelanggan seluler hingga akhir September 2020

Ke depannya dia melihat, kinerja emiten-emiten itu masih bergantung pada kondisi ekonomi dan daya beli masyarakat. Jika masyarakat memiliki pendapatan yang rendah maka konsumsi data maupun pulsa akan ikut tertekan. 

Kondisi inilah yang akan mempengaruhi persaingan atau kompetisi harga antarperusahaan. Jika perusahaan masih bersaing menawarkan produk dengan harga murah, hal ini akan menekan pendapatan bulanan per pelanggan atau average revenue per user (ARPU). Padahal ARPU ini penting bagi margin EBITDA maupun laba. 

Head of Research Panin Sekuritas Nico Laurens menambahkan, tingkat kompetisi antar perusahaan masih akan berat hingga akhir tahun 2020. Menurut Nico, tarif masih dalam kecenderungan flat ke turun karena beberapa operator menerapkan unlimited package yang murah. 

Akan tetapi, hal itu tidak akan mempengaruhi kinerja secara signifikan ke depannya. Sebab, sektor telekomunikasi dinilai masih defensif. Nico merekomendasikan buy EXCL dan ISAT dengan target harga Rp 3.000. Sementara untuk TLKM masih under review

Baca Juga: Kenaikan jumlah pelanggan mengerek pendapatan Indosat (ISAT)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×